Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persib Bandung mendatangi lokasi yang terdampak banjir di SD Negeri 106 Ajitunggal, Cijambe Kota Bandung beberapa pekan lalu.
Kunjungan ini sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap para korban yang membutuhkan bantuan.
Dalam kunjungan itu, hadir Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) H. Kuswara S Taryono, Manajer Persib, Umuh Muchtar dan tiga perwakilan pemain, Supardi Nasir, I Made Wirawan, dan Febri Haryadi.
SD Negeri 106 Ajitunggal Cijambe, Kota Bandung, menjadi tempat yang paling parah terdampak musibah bencana banjir beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Striker Berdarah Selandia Baru-Jepang di Liga Thailand Calon Pemain Asia Persib?
Dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub, Selasa (9/4/2019), dalam kunjunganya, Persib Bandung menyerahkan bantuan berupa makanan ringan yang dibagikan kepada siswa-siswi SDN 106 Ajitunggal.
Kehadiran pemain Persib Bandung menjadi obat penyemangat bagi para anak-anak siswa -siswi di SDN 106 Cijambe.
Persib mencoba menyemangati anak-anak agar segera bangkit dari keterpurukan bencana banjir bandang tersebut.
"Kalian lagi mendapat musibah dan dari kami tim Persib merasa terenyuh serta prihatin," ujar Umuh.
Kami berusaha mencari cara agar bisa membantu. Alhamdulilah hari ini bisa terwujud," kata Umuh.
Baca Juga : Persib Bandung Ingin Segera Beruji Coba dengan Kontestan Liga 1 2019
Dikutip BolaSport.com dari laman Tribun Jabar, Selasa (9/4/2019), pasca kejadian banjir bandang pada Senin (1/4/2019) banyak siswa yang masih trauma.
Guru SDN 106 Ajitunggal, Nandang, mengatakan para siswa dan guru memerlukan penanganan trauma pasca terjadinya banjir bandang pekan lalu.
"Ada suatu trauma, namanya juga anak-anak termasuk para guru saat kejadian waktu itu begitu dahsyat saya masih ingat sampai sekarang," kata Nandang.
Menurutnya, akibat kejadian banjir bandang yang terjadi pekan lalu, belasan kelas di sekolahnya rusak parah terutama bagian perpustakaan.
"Yang parah itu yang ruangan dekat perpustakaan, karena mereka anak-anak terjebak tidak bisa kemana-mana," ujar Nandang.