Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya Djanur memberikan penjelasan soal diubahnya lini tengah klub Bajul Ijo saat berhadapan dengan Arema.
Persebaya menghadapi Arema pada leg pertama final Piala Presiden 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (9/4/2019).
Pada laga tersebut, gelandang Persebaya, M Hidayat mengalami cedera lalu digantikan oleh Fandi Eko Utomo di menit ke-13.
Pergantian ini menjadikan lini tengah Persevaya rapuh sehingga keunggulan lewat gol Irfan Jaya di menit ketujuh berhasil disamakan oleh gol Hendro Siswanto pada menit ke-33.
Fandi Eko Utomo lalu diganti oleh Osvaldo Haay pada menit ke-68 dan Djanur menggeser Menuchekhr Dzhalilov sebagai gelandang berduet dengan Damian Lizio.
“Awal babak kami bermain bagus dengan masih bermainnya M Hidayat. Tapi setelah itu M Hidayat alami cedera, cedera bawaan dari kemarin, tapi dipaksakan main, sehinga harus kami ganti,” kata Djanur.
Baca Juga : Pelatih Arema FC Tatap Serius Final Leg Kedua Piala Presiden 2019
Kemudian soal memasukkan Fandi Eko, Djanur bermaksud untuk mendapatkan permainan yang lebih menekan.
“Main di kandang memasukkan Fandi, maksud saya agar semakin mempertajam lini serang, karena Fandi biasanya pemain lebih kedepan. Dia bisa berdampingan dengan Misbakhus. Hasilnya memang tidak sesuai harapan,” ujar Djanur.
Rotasi pemain yang tidak pas tersebut membuat lini tengah Persebaya dikendalikan oleh Arema FC.
“Dari situ lini tengah dikuasi Arema setelah Dayat keluar, karena kelihatan Fandi kurang siap,” tutur Djanur.
Pertandingan leg pertama final Piala Presiden antara Persebaya kontra Arema FC berakhir dengan skor imbang 2-2.
Laga leg kedua final Piala Presiden 2019 akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4/2019).
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Penjelasan Djanur Soal Rotasi Lini Tengah Persebaya Surabaya saat Ditahan Imbang Arema FC 2-2