Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Berakhirnya Tradisi Juara Kompetisi dan Pilpres Pada Pembukaan Liga 1

By Muhammad Robbani - Rabu, 10 April 2019 | 19:20 WIB
Pemain Persija Jakarta saat bertanding dalam laga 8 besar Piala Presiden 2019 melawan Kalteng Putra di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat (28/3/2019) Kalteng Putra menang dengan skor 4-5 melalui adu penalti. Feri Setiawan/Super Ball ( Feri Setiawan/Super Ball )

BOLASPORT.COM - Pembukaan Liga 1 2019 akan mempertemukan juara bertahan, Persija Jakarta melawan klub promosi, Semen Padang, pada 8 Mei 2019.

Dengan begitu, tradisi laga pembuka yang biasanya mempertemukan juara bertahan Liga 1 dengan juara Piala Presiden (Pilpres), tak berlanjut lagi pada kompetisi 2019 ini.

Pembukaan Liga 1 musim 2017 mempertemukan tuan rumah Persib Bandung (juara ISL 2014) melawan Arema FC (pemenang Piala Presiden 2017).

Musim selanjutnya, pembukaan Liga 1 2018 mempertemukan Bhayangkara FC (juara Liga 1 2017) dan Persija Jakarta (juara Piala Presiden 2018).

Manajer Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asep Saputra pun memberikan penjelasannya soal berhentinya tradisi tersebut.

"Kalau juara (Liga 1) melawan pemenang pilpres (Piala Presiden) itu kan hanya kebiasaan, bukan sesuatu aturan," kata Asep Saputra kepada wartawan di Kantor Kemenpora, Rabu (10/4/2019).

"Sebenarnya proses keluar jadwal ini cukup panjang, prinsip dasarnya kami bikin breket yang ideal. Dan kami sekarang ini sedang menjadi sorotan, jadwal ideal itu seperti apa," ujarnya menambahkan.

(IRWAN FEBRI RIALDI/BOLASPORT.COM)
Asep Saputra, match commisoner Indonesia, saat berada di Stadion Manahan Solo, Minggu (4/2/2018).

Baca Juga : Persija Jakarta Belum Persiapkan Program Latihan untuk Bulan Puasa

Ditambahkan Asep Saputra, satu tradisi yang dipertahankan PT LIB adalah memberikan kesempatan kepada juara bertahan untuk memainkan laga pembuka.

Itulah alasan Persija bakal memainkan laga pembuka Liga 1 2019 ini melawan Semen Padang.

"Posisinya sebebetulnya kami respect 18 klub dan semua klub dalam posisi yang sama. Kami tidak pernah menyebut tim besar, tim kecil, dan lain-lain."

"Yang paling mungkin adalah kita lihat posisi tahun lalu, ada penyesuaian ketika sudah implementasi ketika jadwal sidah dimasukkan sesuai urutan," tuturnya.

"Perhitungan kami tetap juara mendapat keuntungan untuk tampil di partai utama, lawannya adalah tim promosi," ucapnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P