Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih kepala ganda putra Malaysia, Paulus Firman, mengungkapkan bahwa ekpektasi kepada Aaron Chia/Soh Wooi Yik terlalu tinggi setelah mereka berhasil menjadi runner-up All England Open 2019.
Performa pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, beberapa waktu terakhir memang mengalami penurunan.
Dalam beberapa pekan sejak menjalani laga final All England Open 2019, Chia/Soh tersingkir pada babak-babak awal turnamen yang mereka ikuti yakni Malaysia Open 2019 dan Singapore Open 2019.
Menyadari hal tersebut, sang pelatih, Paulus Firman, mengatakan bahwa inkonsistensi performa Chia/Soh tersebut harus segera diatasi.
Paulus bahkan menilai jika masalah itu tak bisa segera diatasi, momentum yang dibangun Chia/Soh dalam beberapa bulan terakhir bisa hancur.
"Setelah All England, ekspektasi kepada mereka (Chia/Soh) untuk tampil bagus dalam setiap turnamen sangat tinggi," ucap Paulus yang dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Bukan hanya para penggemar, bahkan saya sendiri ingin mereka tetap menang dan terus meningkat,"kata dia lagi.
Baca Juga : 3 Hal Ini Diakui Lee Zii Jia Jadi Penyebab Penurunan Performanya
Kendati demikian, Paulus masih tetap mengingat bahwa persaingan ganda putra saat ini merupakan yang paling kompetitif.
Sebagai pelatih, dia pun masih memaklumi tentang pasang-surut yang terjadi dalam penampilan Chia/Soh akhir-akhir ini.
Dia juga menilai anak-anak didiknya tersebut masih belum setara dengan pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Snajaya Sukamuljo, yang dianggap sudah mampu menghadapi perubahan situasi saat bertanding.
"Saya selalu mengatakan bahwa kompetisi ganda putra adalah yang paling sengit dari nomor lainnya, sehingga pasang-surut dalam penampilan bagi pemain yang sedang naik daun seperti Chia/Soh wajar terjadi," kata Paulus.
"Mereka bukan Marcus/Kevin, juga bukan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda yang telah memiliki cukup pengalaman dalam menghadapi berbagai situasi (dalam pertandingan)," ucap dia.
"Ini adalah tugas kami sebagai pelatih untuk membantu mereka dalam menghadapi masalah dan mencarikan solusi. Mereka sudah bekerja keras untuk mencapai level ini dan sekarang mereka harus kerja keras untuk mempertahankan konsistensi mereka," kata Paulus lagi.