Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebasket bintang Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo, mengaku tetap mempercayai sang pelatih, Mike Budenholzer, dalam mengatur menit bermainnya pada putaran playoffs NBA 2019.
Pebasket Milwaukee Bucks, Giannis Antetokounmpo, hanya bermain kurang dari 30 menit dalam dua laganya pada babak pertama playoffs NBA 2019 kontra Detroit Pistons.
Padahal, pada musim reguler NBA, Antetokounmpo biasanya diturunkan selama lebih dari 30 menit, tepatnya 32,8 menit per gim.
Dilansir BolaSport.com dari Yahoo Sports, rupanya aksi pebasket asal Yunani itu kini memang tengah dibatasi oleh Mike Budenholzer.
Pada konferensi pers seusai kemenangan Bucks pada gim kedua kontra Pistons, Rabu (17/4/2019) malam waktu setempat atau Kamis pagi WIB, Antetokounmpo angkat bicara tentang durasi bermainnya.
Antetokounmpo mengaku staminanya menurun sehingga mudah merasa lelah.
Berdasarkan hal itulah, Budenholzer yang menilai Antetokounmpo sudah tidak lagi fokus segera menarik dia keluar.
"Saya kelelahan, kami bermain cepat. Saya (tadi) bermain delapan menit berturut-turut, padahal biasanya saya saya bermain paling lama enam menit atau enam setengah menit," ucap Antetokounmpo.
"Saya mencoba agresif, bertahan, rebound, berlari, mencoba lebih aktif. Tentu saja saya lelah. Pelatih Bud melihat nya, dan itulah mengapa dia menarik saya keluar," kata pebasket berusia 24 tahun itu.
Baca Juga : Hasil Playoff NBA 2019 - Boston Celtics Unggul 2-0 atas Indiana Pacers
Pada kuarter ketiga laga tersebut, Giannis Antetokounmpo memang sempat terjatuh beberapa kali.
Meski demikian, dia tidak memprotes keputusan Mike Budenholzer kala itu.
Dia menyatakan bahwa akan tetap percaya kepada sang pelatih dalam mengatur menit bermainnya pada lanjutan playoffs NBA 2019.
"Saya lebih suka tampil di akhir gim, tepatnya pada kuarter keempat," kata Antetokounmpo.
"Ada kalanya ketika pelatih Bud membiarkan saya bermain (lama) pada gim, dan ada kalanya ketika dia berkata 'tidak, duduk saja kamu'. Yang bisa saya lakukan adalah mempercayainya," kata dia lagi.