Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis spesialis ganda Indonesia, Pramudya Kusumawardana Riyanto, turut berpartisipasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Pesta demokrasi akbar Indonesia yang bergulir pada Rabu (17/4/2019) kemarin juga dirasakan oleh para atlet Indonesia, tak terkecuali oleh salah satu atlet bulu tangkis asal Sukabumi, Pramudya Kusumawardana Riyanto.
Pada tahun ini, Pram, sapaan akrab Pramudya, berusia 18 tahun sehingga resmi memiliki hak untuk memilih pada pemilu akbar 2019.
Baca Juga : Jelang Kejuaraan Asia 2019, Tunggal Putra Malaysia Ungkap Kesulitan Ini
Melakoni pemilu perdana sepanjang hidupnya, Pram pun mengaku sangat antusias dan bangga.
"Pastinya bangga ya, selain karena ini baru pertama kali, akhirnya (saya) bisa (ikut) kasih suara juga," kata Pram seperti dilansir BolaSport.com dari PBDjarum.org.
Pengalaman pemilu pertama Pram pun bisa dibilang istimewa.
Pasalnya, perhelatan pemilu 2019 kali ini beragendakan memilih presiden dan wakil presiden serta jajaran dewan legislatif pemerintah Indonesia.
Beberapa daftar nama calon legislatif pun diakui Pram sempat membuatnya bingung hingga sempat mencari informasi caleg melalui mesin pencari.
"Agak bingung sih, apa lagi orang nya gak terlalu familiar ya, jadi ngakalinnya sempet searching dulu sih orang-orangnya yang menyalonin itu," kata Pram.
"Tetapi kalau untuk presidennya, sudah tahu lah mau milih siapa ha ha ha. Tetapi yang jelas harus lihat visi dan misinya aja sih," kata Pram lagi.
Dalam pemilu pertamanya itu, Pram pun menuangkan harapannya kepada presiden terpilih, agar nantinya mampu menepati janji-janji yang diutarakan selama masa kampanye.
"Iya, tentunya dapat membangun Indonesia yang lebih maju lagi. Dan semoga mereka yang terpilih bisa menepati janji-janjinya selama kampanye kemarin. Intinnya kita NKRI," pungkas Pram.
Pram bersama pasangan ganda putranya, Yeremia Erich Yoche Yacob, mengawali tahun 2019 dengan cukup baik.
Pada Januari lalu, mereka mampu menembus babak final pada turnamen pertama mereka yakni Iran Fajr International Challenge 2019 dna berakhir menjadi runner-up setelah kalah dari kompatriot mereka, Adnan Maulana/Ghifari Anandaffa Prihardika.