Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ada anggapan yang menyebut Pep Guardiola sebagai pembawa sial buat tim yang diasuhnya ketika bermain di Liga Champions. Benarkah?
Pep Guardiola gagal mengantarkan Manchester City ke tangga juara Liga Champions 2018-2019 akibat terjegal oleh Tottenham Hotspur pada perempat final.
Agregat akhir memang 4-4, tetapi The Citizens tersisih karena kalah produktivitas gol tandang.
Media Spanyol, Marca, lantas melabeli kegagalan tersebut sebagai efek Kutukan Pep.
Memang, sejak meninggalkan FC Barcelona pada 2012, Guardiola tak pernah bisa membawa tim asuhannya menjuarai kompetisi Eropa.
Ia menuai buah manis semasa di Blaugrana dengan dua kali mengangkat trofi Si Kuping Besar.
Bayern Muenchen menjadi destinasi Guardiola pasca-hengkang dari Barca.
Baca Juga : Striker Frustasi Chelsea Samai Rekor Gol Messi di Kompetisi Eropa
Baca Juga : Pertama kali Sejak 1984, Empat Wakil Inggris Lolos ke Semifinal Antarklub Eropa
Musim perdana di tim baru (2013-2014), Pep membawa raksasa Jerman mencapai semifinal Liga Champions.
Langkah Die Bayern kembali terjegal di babak empat besar pada musim berikutnya, kali ini oleh Barcelona.
Lionel Messi, yang notabene adalah anak kesayangan Guardiola saat di Barca, ikut menghancurkan Bayern Muenchen lewat sumbangsih dua gol dalam leg pertama.
Bayern Muenchen kalah 3-5 secara agregat.
Musim terakhir Guardiola bareng Bayern Muenchen, yakni 2015-2016, juga berakhir tanpa gelar Eropa akibat kekalahan dari Atetico Madrid, lagi-lagi pada semifinal.
Sang nakhoda memulai lembaran baru bersama Manchester City pada 2016-2017.
Sial bagi The Citizens karena dihentikan oleh AS Monaco dalam babak 16 besar.
Sementara itu, dalam edisi 2018-2017, skuat asuhan Guardiola tumbang dengan agregat telak 1-5 kala melakoni derbi Inggris melawan Liverpool pada perempat final.
Apakah benar Guardiola bawa sial? Terserah bagaiamana Anda menanggapinya.