Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Susy Susanti Mengaku Lebih Optimistis Hadapi Piala Sudirman 2019 Setelah 30 Tahun

By Delia Mustikasari - Sabtu, 20 April 2019 | 06:00 WIB
Piala Sudirman (BWF)

BOLASPORT.COM - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Susy Susanti mengaku optimistis menghadapi Piala Sudirman 2019 yang akan digelar di Nanning, China, pada 19-26 Mei mendatang.

Sejak digelar pertama kali dipertandingkan pada 1989, Indonesia baru sekali mencicipi gelar juara yaitu saat turnamen beregu campuran tersebut dilangsungkan di Jakarta.

Saat itu, Indonesia menjadi juara Piala Sudirman 1989 setelah menaklukkan Korea Selatan, 3-2. Indonesia selanjutnya belum pernah lagi membawa pulang Piala Sudirman .

"Kami sudah mulai menyiapkan pemain dan kami sudah mempelajari head to head-nya (rekor pertemuan). Indonesia bertemu Inggris dan Denmark pada fase grup," kata Susy Susanti ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.

Indonesia yang menjadi unggulan ketiga pada Piala Sudirman tergabung di Grup 1B. 

Unggulan kesatu dan kedua berturut-turut ditempati oleh Jepang dan China.

Sementara itu, sang juara bertahan, Korea Selatan dan berada di Grup 1 menempati unggulan kelima.

"Sebenarnya kami sudah mengumpulkan data semua negara dan berdiskusi dengan pelatih siapa saja pemain yang akan diturunkan. Kalau dilihat peluang, kami punya peluang istilahnya saat ini karena contohnya ganda putra, tunggal putra, ganda putri, ganda campuran kemampuannya imbang."

"Mungkin yang paling lemah tunggal putri, tetapi menghadapi Inggris sepertinya masih bisa. Denmark pun fifty-fifty karena menang kalah. Kami positif sekali, optimistis, dan semangat karena sudah 30 tahun Indonesia tidak mendapat Piala Sudirman," tutur Susy.

Baca Juga : Susy Susanti Berharap Kehadiran Rionny Mainaky Mampu Ubah Tunggal Putri yang Dianggap Lemah

Secara umum, Susy melihat Jepang dan China merupakan negara kuat dan kekuatan setiap sektor merata

"Kalau kami lihat lagi, mungkin di Malaysia China mendominasi dengan empat gelar. Tetapi, di Singapura tidak ada wakil di final. Di Singapura, Indonesia meloloskan lebih banyak lagi wakil dan seharusnya terjadi All Indonesian Finals," tutur Susy.

"Jadi, hitungan-hitungan seperti itu kami pertimbangkan juga. Ganda putri Indonesa bisa juara, saling mengalahkan, dan kalah. Jadi, kami persiapkan suasana dan strategi pertandingan," ujar Susy.

Susy mengatakan bahwa saat ini dia belum mempublikasikan pemain Indonesia yang masuk dalam daftar tim Piala Sudirman karena ingin melihat perkembangan atlet.

Baca Juga : Susy Susanti Sesali Pertemuan Pebulu Tangkis Indonesia pada Babak Awal

"Kami ingin tahu seperti apa kebutuhan tim. Rugi kalau kami kasih tahu duluan karena negara lain bisa pasang strategi," aku Susy.

"Yang pasti, kami akan mengirim formasi terbaik. Kalau ada pemain junior yang punya potensi luar biasa, kenapa tidak kami masukkan dalam tim. Kalau kebutuhan senior semua, kami akan kasih pemain terbaik," kata Susy.

Pada Piala Sudirman 2017, Indonesia gagal lolos ke perempat final setelah kalah dari India, dengan skor 1-3.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Coba lagi musim depan ya Pep.. . #pepguardiola #guardiola #ucl #ligachampions #championsleague

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P