Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Satu Laga yang Lebih Penting bagi Liverpool ketimbang Jumpa Barcelona

By Ahmad Tsalis - Sabtu, 20 April 2019 | 18:00 WIB
Para pemain Liverpool merayakan gol Mohamed Salah usai sang pemain membobol gawang Chelsea di Anfield, Minggu (14/4/2019) (twitter.com/LFC)

BOLASPORT.COM - Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menilai laga kontra Newcastle United pada lanjutan Liga Inggris pekan ke-37 lebih penting bagi The Reds ketimbang bentrokan kontra Barcelona di Liga Champions.

Liverpool punya kans menuntaskan musim 2018-2019 dengan menggondol dua trofi juara, yakni Liga Inggris dan Liga Champions.

Namun, Liverpool terkendala jadwal padat khususnya antara 1 - 8 Mei 2019, ketika mereka harus melakoni tiga partai.

Dalam kurun waktu tersebut, Liverpool harus menghadapi Newcastle United di Liga Inggris (5 Mei) di sela-sela laga dua leg semifinal Liga Champions kontra Barcelona (1 dan 7 Mei).

Baca Juga : Dengan Liverpool, Juergen Klopp Berada Dalam 2 Dilema Besar Musim Ini

Di satu sisi, The Reds punya kemungkinan menebus kegagalan musim lalu dengan menyingkirkan Barcelona dan menang di final ajang paling bergengsi di kompetisi Eropa itu.

Akan tetapi, Jamie Carragher lebih menyarankan agar Liverpool memenangi laga kontra Newcastle demi membuka harapan memutus puasa juara liga selama 29 tahun.

Jikalau sang pesaing terdekat, Manchester City tak mendapat poin maksimal kala menghadapi Tottenham Hotspur (20/4/2019) dan Manchester United (24/4/2019).

Sementara The Reds meraup poin maksimal saat melawan Cardiff City (21/4/2019) dan Huddersfield Town (26/4/2019).

Baca Juga : Mourinho Sebut 2 Tim yang Bisa Kalahkan Ajax Amsterdam Musim Ini 

"Jika Man City kehilangan poin dalam dua laga ke depan, dan Liverpool menang melawan Cardiff dan Huddersfield," kata Carragher, seperti dikutip BolaSport.com dari laman The Telegraph.

"Saya berpendapat bahwa lawatan ke Newcastle akan lebih penting daripada menghadapi Barcelona," tutur Carragher menambahkan.

Pria berkebangsaan Inggris itu juga tak menyangsikan bahwa pendapatnya itu terdengar aneh.

Namun, lanjut Carragher, titel juara Liga Inggris adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh fan Liverpool.

Meskipun, trofi juara Liga Champions dipandang Carragher bakal menjadi pemanis musim yang tak terlupakan bagi kubu Anfield.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kegagalan Pep Guardiola membawa Manchester City juara Liga Champions memperpanjang rekor buruknya walau dibekali bujet belanja gila-gilaan. . Sejak hijrah dari FC Barcelona pada 2012, pelatih gundul itu belum berjodoh dengan trofi Si Kuping Besar. . Pep Guardiola terakhir kali juara pada Liga Champions 2010-2011 atau dua tahun setelah mencicipi gelar perdananya. . Ketika berpindah haluan melatih Bayern Muenchen (2013-2016) dan Manchester City (2016-...), Pep belum jua kembali merasakan gelar bergengsi itu. . Jangankan juara Liga Champions, masuk final pun belum pernah. . Padahal, dia tak kurang mendapatkan dukungan berupa guyuran uang jorjoran untuk belanja pemain. . Kalau dijumlahkan angka di atas, artinya Pep Guardiola sudah menyedot kas gabungan Bayern dan Man City senilai 803 juta euro atau sekitar 12 triliun rupiah lebih! . Toh, dana selangit itu belum kunjung menghasilkan trofi Liga Champions bagi sang pelatih. #bayernmunich #bayernmuenchen #manchestercity #mancity #thecitizens #josep #guardiola #josepguardiola #pepguardiola #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P