Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Playoff NBA - Brooklyn Nets Optimistis Jelang Laga 'Hidup atau Mati'

By Nestri Yuniardi - Senin, 22 April 2019 | 14:04 WIB
Pebasket Brooklyn Nets, Caris LeVert, saat berlaga menghadapi tim Philadelhia 76ers pada gim keempat Playoff NBA 2019, Sabtu (20/4/2019), di Barclays Arena, Brooklyn, AS. (twitter.com/BrooklynNets)

BOLASPORT.COM - Tim basket Brooklyn Nets bakal melakoni laga 'hidup atau mati' kontra Philadelphia 76ers pada gim kelima babak pertama playoff NBA 2019.

Brooklyn Nets akan menjalani gim kelima lanjutan babak pertama playoff NBA 2019 pada Selasa (23/4/2019) malam waktu setempat atau Rabu pagi WIB itu.

Laga tersebut disebut bakal menjadi laga eliminasi Nets. Pasalnya, Nets kini hanya mengantongi satu kemenangan dari empat gim kontra 76ers.

Baca Juga : Semifinal ABL - Jadwal Tanding CLS Knights Indonesia Vs Mono Vampire

Hal tersebut tampaknya makin mengancam keberadaan Nets yang menjalani playoff pertama sejak empat tahun yang lalu.

Meski demikian, dilansir BolaSport.com dari NYPost.com, tim arahan Kenny Atkinson tersebut tak mau kurangnya pengalaman mereka pada laga playoff digunakan sebagai alibi kekalahan.

Nets menyatakan belum menyerah dan ingin menjadikan empat gim sebelumnya sebagai bekal menuju gim kelima.

"Kami tidak ingin membuat alasan untuk itu (kalah), jelas ini adalah pengalaman pembelajaran (bagi kami)," ucap pebaket Nets, Spencer Dinwiddie.

"Bagi sebagian besar dari kami, ini adalah kali pertama kami bermain dalam menit panjang di babak playoff," lanjut dia.

"Kami tidak bisa menyerah begitu saja sekarang. Kami perlu mencoba melakukan sesuatu yang luar biasa," kata dia menambahkan.

Baca Juga : Sempat Kelelahan, Giannis Antetokounmpo Tetap Percaya Sang Pelatih

Seusai membuat kejutan dengan memetik kemenangan mudah atas 76ers pada gim kesatu, Nets justru tampil anti-klimaks pada gim kedua dan ketiga.

Bahkan, pada gim keempat, Nets justru tertimpa 'bencana' lantaran Manajer Umum Nets, Sean Marks diskors dan didenda oleh NBA akibat masuk ke ruang loker.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kegagalan Pep Guardiola membawa Manchester City juara Liga Champions memperpanjang rekor buruknya walau dibekali bujet belanja gila-gilaan. . Sejak hijrah dari FC Barcelona pada 2012, pelatih gundul itu belum berjodoh dengan trofi Si Kuping Besar. . Pep Guardiola terakhir kali juara pada Liga Champions 2010-2011 atau dua tahun setelah mencicipi gelar perdananya. . Ketika berpindah haluan melatih Bayern Muenchen (2013-2016) dan Manchester City (2016-...), Pep belum jua kembali merasakan gelar bergengsi itu. . Jangankan juara Liga Champions, masuk final pun belum pernah. . Padahal, dia tak kurang mendapatkan dukungan berupa guyuran uang jorjoran untuk belanja pemain. . Kalau dijumlahkan angka di atas, artinya Pep Guardiola sudah menyedot kas gabungan Bayern dan Man City senilai 803 juta euro atau sekitar 12 triliun rupiah lebih! . Toh, dana selangit itu belum kunjung menghasilkan trofi Liga Champions bagi sang pelatih. #bayernmunich #bayernmuenchen #manchestercity #mancity #thecitizens #josep #guardiola #josepguardiola #pepguardiola #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P