Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Steve Kerr Anggap Sikap Westbrook kepada Media Bisa Membahayakan NBA

By Nestri Yuniardi - Senin, 22 April 2019 | 15:09 WIB
Pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr. (twitter.com/NBCSGiants)

BOLASPORT.COM - Pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr, angkat bicara mengenai sikap pemain Oklahoma City Thunder, Russell Westbrook, kepada media yang baru-baru ini menjadi sorotan publik.

Beberapa waktu yang lalu, Russell Westbrook sempat membuat kontroversi lantaran selalu menolak menjawab pertanyaan jurnalis lokal, Berry Tramel.

Pebasket berusia 30 tahun itu seakan mengacuhkan pertanyaan dari Tramel dan hanya menjawabnya dengan kalimat "pertanyaan berikutnya". 

Mengetahui hal tersebut, Steve Kerr pun angkat bicara.

Kerr menilai kebiasaan pemain dalam mengacuhkan pertanyaan media dan menjawab dengan cara seperti itu bisa menjadi hal yang serius dan berbahaya bagi masa depan NBA.

Baca Juga : Hasil Playoffs NBA - Celtics Jadi Tim Pertama yang Maju ke Babak Kedua

Sebab, menurut dia, media merupakan gerbang utama bagi para penggemar basket untuk tetap terhubung dan mengetahui segala hal yang terjadi kepada para pemain.

"Menurut saya itu bisa berbahaya bagi liga (NBA). Kami harus sangat berhati-hati (berbicara pada media," tutur Kerr yang dilansir BolaSport.com dari Yahoo Sports.

"Lebih dari apapun, para penggemar basket menyukai koneksi yang melibatkan mereka pada para pemain. Saya pikir penting bagi para pemain untuk memahami bahwa ini (berbicara pada media) adalah kunci dinamika pada NBA," kata dia lagi.

Pernyataan Steve Kerr tampaknya berkaca dari pengalamannya sebagai analis olahraga basket.

Dia menilai media memiliki peran besar dalam menghidupkan liga NBA.

"Pemain harus memberi informasi kepada penggemar. Tidak perlu memberi jawaban yang bagus," kata dia.

"Akan berbahaya jika tak ada komunikasi karena salah satu alasan orang-orang menyukai liga ini adalah kita memiliki banyak pemain hebat, yang mampu mengendalikan diirnya sendiri," kata dia lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kegagalan Pep Guardiola membawa Manchester City juara Liga Champions memperpanjang rekor buruknya walau dibekali bujet belanja gila-gilaan. . Sejak hijrah dari FC Barcelona pada 2012, pelatih gundul itu belum berjodoh dengan trofi Si Kuping Besar. . Pep Guardiola terakhir kali juara pada Liga Champions 2010-2011 atau dua tahun setelah mencicipi gelar perdananya. . Ketika berpindah haluan melatih Bayern Muenchen (2013-2016) dan Manchester City (2016-...), Pep belum jua kembali merasakan gelar bergengsi itu. . Jangankan juara Liga Champions, masuk final pun belum pernah. . Padahal, dia tak kurang mendapatkan dukungan berupa guyuran uang jorjoran untuk belanja pemain. . Kalau dijumlahkan angka di atas, artinya Pep Guardiola sudah menyedot kas gabungan Bayern dan Man City senilai 803 juta euro atau sekitar 12 triliun rupiah lebih! . Toh, dana selangit itu belum kunjung menghasilkan trofi Liga Champions bagi sang pelatih. #bayernmunich #bayernmuenchen #manchestercity #mancity #thecitizens #josep #guardiola #josepguardiola #pepguardiola #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P