Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hasil Liga Inggris - 5 Hal Menarik dari Derbi Manchester

By Firzie A. Idris - Kamis, 25 April 2019 | 04:10 WIB
Pemain Manchester City, Leroy Sane, melepas tembakan yang berbuah gol kedua Manchester City ke gawang Man United pada Derbi Manchester, Kamis (25/4/2019) dini hari WIB. (MANCITY)

BOLASPORT.com - Derbi Manchester ke-160 di Liga Inggris dimenangkan oleh Manchester City dengan skor 2-0 atas Manchester United pada Kamis (25/4/2019) dini hari WIB.

Manchester City datang ke laga ini dengan rentetan kemenangan dalam 10 laga terakhir. Momentum yang pasukan Pep Guardiola bawa sangat terlihat.

Man City membawa pulang kemenangan penting dari Old Trafford untuk menjaga kans mereka juara Liga Inggris musim ini. Gol-gol Bernardo Silva (54') dan Leroy Sane (66') memastikan Manchester berwarna biru.

Berikut adalah lima hal menarik dari laga Derbi Manchester tersebut.

1. Man United dan Periode Produktif Man City

Manchester United berhasil mencegah Man City mencetak gol pada periode paling produktif mereka, yakni 15 menit pertama laga.

Man City mencatatkan 19 gol pada seperempat jam pertama pertandingan, catatan paling mentereng di Liga Inggris dan jauh lebih baik dari tim di peringkat kedua, Arsenal (11). 

Baca Juga : Man United Vs Man City - Kenangan Manis Rashford 8 Tahun Silam

Defensive block Man United bermain bagus dan berhasil membatasi Man City ke hanya satu tembakan ke gawang dalam 15 menit pertama.

Namun, pertahanan Man United tak berdaya untuk periode tersubur Man City kedua, yakni pada 15 menit pertama babak kedua. Gol Bernardo Silva pada menit ke-54 adalah yang ke-18 bagi Man City pada seperempat jam pertama setelah turun minum.

2. Roy Keane Kecam Paul Pogba

Lewat wawancara di depan kamera Sky, Paul Pogba meminta maaf kepada para fans setelah kekalahan besar kontra Everton dan mengatakan bahwa "Anda harus memberi nyawa di lapangan dan bekerja keras untuk klub ini".

Namun, mantan kapten Man United, Roy Keane, tak menahan diri untuk tetap mengkritik gelandang pemenang Piala Dunia 2018 tersebut. "Saya tak percaya satu kata pun yang keluar dari mulutnya. Bahkan, saya pikir ia tak percaya dengan ucapannya sendiri," ujar Keane sebelum laga ini. "Pogba adalah masalah besar."

Baca Juga : Jelang Derbi Manchester, Atap Old Trafford Bocor dan Air Mengguyur Bangku Penonton

Pogba pun kembali tampil lemas, di laga yang mungkin paling krusial dari sisa pertandingan Setan Merah musim ini.

Pada babak pertama, ia hanya mencatatkan 3 operan sukses di sepertiga serangan akhir. Bandingkan jumlah ini dengan gelandang bertahan Man City, Fernandinho, yang menuntaskan 9 operan.

Pogba pun seperti hantu di lapangan tengah dengan ia tak punya efek berarti ke bergulirnya sisa pertandingan. Ia memang melepas empat tembakan pada babak kedua, tetapi semua usahanya berhasil diblok barisan belakang City.

3. Fernandinho Kembali Cedera

Fernandinho kembali unjuk diri dengan memberikan perlindungan ke lapangan tengah Man City di Old Trafford.

Setidaknya, selama babak pertama sebelum sang pemain kembali keluar karena cedera. Sejak final Piala Liga, Fernandinho hanya jadi starter City dalam 2 dari 12 laga terakhir di semua kompetisi karena berbagai problem otot.

Partisipasinya pada laga ini pun usai hanya empat menit setelah babak kedua dimulai. Namun, ia memastikan kontribusi besar terakhirnya adalah memblok tembakan keras Paul Pogba di ujung dalam kotak penalti Man City. 

Tak bisa dihindari, Pep Guardiola bisa jadi mencari gelandang penerus Fernandinho pada musim panas ini mengingat ia baru saja menginjak usia 33 tahun.

4. Pergeseran taktis Pep Guardiola

TWITTER.COM/MANCITY
Ekspresi pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dalam laga leg kedua perempat final Liga Champions melawan Tottenham Hotspur di Stadion Etihad, Rabu (17/4/2019).

Pep Guardiola memasukkan Leroy Sane, seorang gelandang sayap kiri, untuk menggantikan Fernandinho yang cedera. Pergantian ini dilakukan sang pelatih pada saat ketika Man City tengah menemukan momentum.

Bersama Sane, serangan-serangan Man City dari sisi kiri lebih melebar ketimbang ketika Raheem Sterling yang selalu menusuk ke dalam dari posisi tersebut pada babak pertama.

Namun, Man United masih bertahan secara sempit seperti pada babak pertama. Alhasil, kecepatan Sane mengeksploitasi back line Setan Merah. Sang pemain pun hanya perlu 15 menit setelah masuk untuk menggandakan kedudukan bagi Man City.

5. Lagi, David De Gea Terlalu Mudah Kebobolan.

Kebobolan dua gol di tiang dekat dari Bernardo Silva dan Leroy Sane hanya dalam rentang waktu 12 menit pada babak kedua tentu bukan cara bagus untuk mengobati kepedihan David De Gea seusai kekalahan besar kontra Everton.

Manchester Evening News hanya memberi pemain asal Spanyol ini nilai 1 pada rating pertandingan kontra Everton. Pada laga ini, media sama memberinya nilai 4.

Man United kini sudah kebobolan 50 gol di Liga Inggris, catatan terburuk klub dalam 40 tahun terakhir sejak kebobolan 63 gol pada 1978-1979.

David De Gea kini selalu kebobolan dalam 12 laga beruntun di semua kompetisi, catatan terburuk dalam 21 tahun terakhir.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P