Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terungkap Sudah Apa yang Membuat Persija Gagal di Piala AFC 2019

By Mochamad Hary Prasetya - Kamis, 25 April 2019 | 22:00 WIB
Pemain Persija Jakarta usai bermain melawan Ceres Negros FC pada laga penyisihan Grup G AFC CUP di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2019) dalam laga tersebut persija harus mengakui kekalahannya melawan Ceres dengan skor 2-3. (Warta Kota/Feri Setiawan)

Sulitnya Persija Jakarta di Piala AFC 2019 juga karena faktor tim-tim lawan di Grup G.

Baca Juga : VIDEO - Pemain Liga Australia Lakukan 'Panenka Mendatar' dan... Gol

Contohnya Ceres Negros yang dinilai tampil semaksimal mungkin ketika berjumpa Persija Jakarta dalam dua pertandingan.

Situasi tersebut membuat kapten Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, angkat bicara.

Warta Kota/Feri Setiawan
Pemain Persija Jakarta, Bruno Mator berebut bola dengan pemain Ceres Negros FC pada laga penyisihan Grup G AFC CUP di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2019) dalam laga tersebut persija harus mengakui kekalahannya melawan Ceres dengan skor 2-3.

Andritany Ardhiyasa mengatakan bahwa pada Piala AFC 2018, Persija Jakarta sukses mendapatkan 14 poin dan menjadi juara Grup H karena salah satu lawannya mencoba mengalah.

Baca Juga : Valtteri Bottas Sebut Posisi Ideal untuk Menangkan GP Azerbaijan 2019

"Pada Piala AFC 2018, kami satu grup dengan lawan yang tangguh yaitu Johor Darul Takzim. Waktu Johor Darul Takzim away ke Jakarta, kami bisa menang karena mereka mainkan pemain lapis kedua. Itu mereka lakukan demi fokus ke kompetisi lokal dan berjuang untuk bermain di Liga Champions Asia 2019," ucap Andritany Ardhiyasa.

"Saat ini Ceres Negros. Mereka tim yang bagus sekali, mereka selalu bermain full-team ketika bertemu kami," ucap pemain bernomer punggung 26 tersebut.

Andritany Ardhiyasa memetik pelajaran yang sangat berharga pada Piala AFC 2019.

Baca Juga : Bukan Manchester United, Justru Klub Asia yang Tawar Gareth Bale

Kiper timnas Indonesia itu mencoba mempelajari bahwa tidak mudah untuk melawan tim yang mayoritas diisi oleh pemain-pemain naturalisasi.

"Ini sangat bagus untuk pengalaman saya bagaimana kami melawan klub-klub yang mayoritas diisi pemain-pemain (berdarah) Eropa," kata Andritany Ardhiyasa.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P