Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia Raih Gelar Juara Dunia Panjat Tebing Lewat Alfian M Fajri

By Delia Mustikasari - Sabtu, 27 April 2019 | 12:38 WIB
Atlet panjat tebing putra Indonesia, Alfian M Fajri (keempat dari kiri, baris belakang) berpose setelah meraih medali emas dari nomor men's speed world record pada kejuaraan dunia IFSC Worldcup di Chongqing, China, Jumat (26/4/2019). (Hendra Nurdiyansyah/FPTI)

BOLASPORT.COM - Indonesia kembali meraih medali emas pada kejuaraan dunia IFSC Worldcup di Chongqing, China.

Gelar juara dunia kali ini dipersembahkan oleh atlet timnas Alfian M Fajri dari nomor men's speed world record.

Alfian berhasil mengalahkan lawannya dari Ukraina, Kostiantyn Pavlenko. Pria asal Solo, Jawa Tengah, ini menorehkan catatan waktu 5,961 detik, sedangkan Pavlenko 6,310 detik.

Medali perunggu diraih oleh Sergey Rukin (Rusia) dengan catatan waktu 6,808 detik. Rukin mengalahkan lawannya asal China, Zhong Qixin, yang mengalami fall dalam perebutan medali perunggu.

Bagi Alfian, ini adalah medali pertamanya pada IFSC worldcup dan langsung meraih gelar juara dunia.

Sebelumnya, Alfian meraih medali emas pada Asian Championship di Kurayoshi, Jepang, pada November 2018.

"Saya ucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendukung. Syukur alhamdulillah kepada Tuhan yang Maha Esa saya bisa maksimal," kata Alfian di Chongqing, China, dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.

Menurut Alfian, kunci kemenangannya kali ini adalah perasaan yang lebih tenang dan rileks. Dia juga selalu berdoa agar diberi kelancaran selama bertanding.

Ketua Umum FPTI Faisol Riza menyambut gembira kemenangan Alfian di Chongqing.

"Ini awal bagus bagi timnas. Dan saya percaya pelatih punya strategi agar kita juga bisa bagus di nomor boulder dan lead," ujarnya.

Baca Juga : Spiderwoman Indonesia Masuk Daftar 17 Milenial Paling Berprestasi se-Asia

Di sisi lain, Aspar Jaelolo gagal melaju ke perempat final setelah dikalahkan oleh Pavlenko, si peraih medali perak.

Pada babak perdelapan final, Aspar sempat sedikit terpeleset sehingga catatan waktunya mengendur menjadi 6,286 detik. Pavlenko unggul 0,1 detik dengan catatan waktu 6,130 detik.

Pada babak perempat final, Pavlenko kembali mengalahkan atlet Indonesia, Fatchur Roji. Roji yang sempat unggul di start justru terpeleset di tengah lintasan dan mencatatkan waktu 7,518 detik, sedangkan Pavlenko melesat di 5,997 detik.

Sementara itu untuk nomor women's speed world record, medali emas diraih oleh atlet asal China, YiLing Song dengan catatan waktu 7,673 detik.

Medali perak diraih oleh atlet Polandia, Aleksandra Rudzinska yang mengalami fall di babak big final.

Medali perunggu diraih oleh atlet asal Rusia, Iuliia Kaplina dengan catatan waktu 8,429 detik. Kaplina berhasil mengalahkan atlet Prancis Anouck Jaubert yang mengalami fall.

Baca Juga : Aspar Jaelolo Raih Medali Perunggu pada Ajang IFSC Climbing Worldcup

Atlet putri andalan Indonesia, Aries Susanti Rahayu, gagal melaju ke babak semi final.

Aries dikalahkan oleh Anouck Jaubert dari Prancis dengan selisih skor tipis 0,02 detik. Aries menorehkan waktu 7,429 detik, sedangkan Jaubert 7,400 detik.

Atlet putri Indonesia lainnya, Nurul Iqamah, gagal pada babak perdelapan final melawan Rudzinska. Nurul menorehkan catatan waktu 8,724 detik sedangkan Rudzinska 7,742 detik.

Sebelumnya pada 2018, Aries meraih gelar juara dunia pertamanya di IFSC Worldcup Chongqing. Video aksinya berlaga di babak final beredar luas dan sejak saat itulah julukan spiderwomen melekat padanya.

Menanggapi hasil pertandingan malam ini, pelatih timnas panjat tebing Hendra Basyir mengaku bersyukur atas prestasi yang diraih Alfian.

Namun dia mengakui bahwa secara umum performa anak asuhnya kali ini kurang optimal. Fokus latihan yang harus dibagi antara speed, lead, dan boulder, tentu saja bukan hal yang mudah bagi para atlet.

Baca Juga : Pelatnas Panjat Tebing Pra-Olimpiade Tokyo Resmi Dibuka di Jogjakarta

"Memang secara hasil kita alhamdulillah bisa juara dunia kali ini untuk di putranya cuma secara overall performa kita belum maksimal," ujarnya.

Hendra menyebutkan bahea Kejuaraan Dunia di Moscow beberapa waktu lalu, targetnya kali ini adalah mempertahankan keunggulan di speed, sekaligus meminimalisir margin dari kelemahan di lead dan boulder.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P