Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Roberto Mancini mengatakan bahwa Mauricio Pochettino dan Juergen Klopp bisa dibunuh andai mereka melatih tim asal Italia.
Mauricio Pochettino dan Juergen Klopp kini dikenal sebagai pelatih dua klub besar Liga Inggris, Tottenham Hotspur dan Liverpool.
Musim ini dua tim tersebut berhasil melangkah hingga ke semifinal Liga Champions.
Meski begitu, keadaan bisa berbeda andai mereka menjadi pelatih di Italia, setidaknya begitu menurut Roberto Mancini.
Baca Juga : Piala Presiden: Sebuah Melodi Agar Musik Sepak Bola Indonesia Terdengar
Mancini mendasarkan perkataannya pada kenyataan bahwa Pochettino dan Klopp sama-sama belum bisa memberikan gelar kepada dua klub tersebut.
"Di Italia, kami selalu melebih-lebihkan semua hal," ujar Mancini yang menganggap publik Italia itu tak sabaran.
"Coba ambil contoh ini, Pochettino sudah lima tahun di Tottenham, dia kini punya skuat yang bagus."
"Tottenham mengeluarkan banyak uang dan dalam lima tahun mereka belum memenangi apa-apa. Di Italia, orang-orang sudah pasti akan membunuhnya," tutur Mancini.
Roberto Mancini bukan orang sembarangan, sebagai pelatih ia memang sudah merasakan atmosfer Liga Italia dan Liga Inggris.
Ia sempat melatih Fiorentina, Lazio, Inter Milan, hingga timnas Italia di Negeri Pizza dan jadi juara Liga Inggris bersama Manchester City.
"Di Inggris, Pochettino tetap berada di sana, mencoba mengembangkan tim setiap musim jadi mereka bisa memenangi sesuatu," tuturnya.
"Liga Champions itu rumit, jika tidak saya sudah memenanginya berkali-kali. Tak pernah mudah untuk menang."
"Selain itu, ada juga Juergen Klopp. Ia sudah tiga tahun di Liverpool tetapi beresiko tak memenangi apa pun meski kini memiliki musim yang luar biasa," ujar Mancini lagi.
Baca Juga : Profil Robert Rene Alberts, Pelatih Baru Persib dan Rekam Jejaknya
Prestasi terbaik Klopp bersama Liverpool adalah membawa The Reds masuk ke final Liga Europa dan Liga Champions musim lalu.
Musim ini ia masih berpeluang meraih gelar Liga Champions dan Liga Inggris meski berat.
Sedangkan Tottenham asuhan Pochettino paling banter menjadi runner-up Piala Liga Inggris.