Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

FIFA Jadi Alasan PSSI Tak Agendakan Pilih Ketum pada KLB Mendatang

By Muhammad Robbani - Rabu, 8 Mei 2019 | 07:00 WIB
Anggota Exco PSSI, Gusti Randa, menjawab pertanyaan wartawan, Selasa (7/5/2019). (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa, angkat bicara soal Kongres Luar Biasa (KLB) yang tak mengagendakan pemilihan Ketua Umum.

Hal tersebut mendapat pertentangan sehingga melahirkan Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) yang mendeklarasikan KLB tandingan untuk percepatan pemilihan Ketua Umum baru.

Gusti Randa menilai bahwa PSSI punya alasan tak punya agenda pemilihan ketua umum lantaran itu amanat dari FIFA.

Baca Juga : Soal Kongres Luar Biasa Tandingan, Exco PSSI Gusti Randa Beri Peringatan

"KLB itu bukan maunya PSSI, tetapi itu setelah PSSI dapat surat dari FIFA," kata Gusti Randa kepada media, termasuk BolaSport.com, Selasa (7/5/2019).

"Salah satunya agenda pada KLB nanti harus ada komite pemilihan di bulan Juni nanti."

"Dalam surat PSSI juga mengatakan, setelah terbentuk itu ada roadmapnya."

"Pada Kongres Tahunan PSSI, FIFA mengamanatkan menjadi kongres tahunan biasa, tetapi agenda pemilihan yang jatuhnya 2020 nanti."

"FIFA mengamanatkan berubah menjadi kongres pemilihan, di situlah pemilihan baru," ujar Gusti Randa menambahkan.

Baca Juga : BREAKING NEWS - Direktur PT LIB Ungkap Sponsor Utama Liga 1 2019

Sementara itu, soal revisi statuta yang menjadi salah satu agenda KLB, Gusti Randa merasa itu hak PSSI.

Terlebih, dia merasa bahwa revisi statuta penting untuk menyesuaikan perkembangan zaman.

"Agenda KLB soal pembentukan komite pemilihan dan statuta, statuta harus direvisi karena pertimbangan zaman yang harus up-to-date," ucap Gusti Randa.

"Seperti saat berhalangannya ketua umum maka ketua umum itu harus diganti anggota tertua."

Baca Juga : Sunoto, dari Sekolah Pakai Sepatu Rusak Ayah hingga Penantang Juara Dunia

"Hal itu harus diluruskan, anggota PSSI yang merevisi bukan anggota yang menafsirkan, itu bahaya."

"Anggota yang punya hak baru mau revisi, ini kok malah orang di luar menafsirkan," tutur Gusti Randa lagi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P