Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Moise Kean pernah berbuat nakal saat masih kecil dengan mencuri bola milik tetangganya.
Striker muda Juventus, Moise Kean, menceritakan pengalaman masa kecilnya dengan sepak bola.
Sama seperti pesepak bola kebanyakan yang hidup di ekonomi yang sulit, Kean kecil kadang kesulitan bermain sehingga harus mencuri bola dari tetangganya.
Memang dasar badung! Kean mencuri dari seorang pendeta yang menyimpan bolanya di dalam laci sebuah gereja.
Baca Juga : Negosiasi Kontrak Baru, Gaji Moise Kean di Juventus Naik 6 Kali Lipat
"Ada saat ketika saya putus asa demi bermain sepak bola saya mencuri bola dari seorang pendeta," cerita Kean dikutip BolaSport.com dari The Players Tribune.
"Saya besar di Asti, pinggiran Turin, Italia. Dan jika dirimu ingin bermain di lingkungan kami, kamu bisa selalu menemukan bola sepak di kantor pendeta di gereja kecil yang samping rumah kami.
"Pendeta itu adalah seorang yang baik yang menyimpan bolanya di sebuah laci. Tetapi, kamu bisa lihat, ini alasannya: Ia tak pernah menguncinya."
"Jadi setiap kali saya kehilangan bola saya - mungkin karena menendang sampai melewati pagar - saya mengendap-endap ke gereja, menunggu si pendeta naik tangga, dan kemudian mengambil bolanya dari laci."
"Ketika dirimu tinggal di Asti, dirimu membutuhkan bola sepak setiap waktu. Butuh banget. Saya terbiasa bermain di lapangan beraspal di gereja. Enam lawan enam."
"Setiap pemain harus membayar 10 euro, saya akan meminta, meminjam, mencuri dan menabung setiap pekannya agar bisa membayar bagian saya."
Baca Juga : Sejarah Hari Ini - Mengenang Giorgio Chinaglia, Simbol Lazio yang Disangka Santo oleh Putri Donald Trump
"Tim yang menang berhak mendapatkan semuanya. Saya bersumpah, setiap orang di Asti akan datang ke gereja demi bermain: Anak-anak yang mempunyai uang, yang tak punya uang, turis, warga lokal, semuanya."
"Dan setiap pekannya adalah pertarungan. Jika dirimu dijegal dirimu harus berpura-pura untuk tidak memperlihatkan rasa sakit atau orang-orang akan mengejekmu."
"Beginilah saya belajar bermain sepak bola. Ini adalah awal perjalanan saya. Saat dirimu bermain sepak bola seperti itu, kau belajar untuk bermain dengan rasa lapar."
"Jadi, ya. Sekali saja, saya putus asa bermain sepak bola sampai harus mencuri dari seorang pendeta. Dan saya berterima kasih pada Tuhan setiap harinya dari apa yang sudah saya lakukan."
Sebelum mengikat kontrak dengan gaji yang menjanjikan di Juventus, Kean memang hidup pas-pasan bersama ibu dan kakak laki-lakinya.
Ibu Kean, Isabelle, pernah curhat pada Tuttosport mengenai senangnya sang anak menandatangani kontrak bersama Juventus dan meminta ia untuk tinggal bersamanya di Turin.
Baca Juga : Minati Moise Kean dari Juventus, Inter Milan Tawarkan Mauro Icardi
"Kita hidup dengan tabungan yang sedikit. Lalu suatu hari Moise menelepon saat saya dalam perjalanan ke tempat kerja pada pukul setengah enam pagi dan mengatakan, 'bu, aku punya kejutan'," terang Isabelle.
"Saya mengatakan padanya, 'jangan, jangan bilang kamu diikat kontrak oleh Juve'."
"Ia membalas, "aku melakukannya dan mulai sekarang berhentilah bekerja dan tinggal bersama di Turin'."
Performa pesepak bola keturunan Pantai Gading berusia 19 tahun itu sukses menggugah hati fan Juventus dan timnas Italia.
Kean total menyarangkan tujuh gol untuk Juventus di kompetisi domestik pada musim ini.