Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Madura United, Haruna Soemitro, memastikan Laskar Sape Kerrab tidak akan diperkuat pemain Asia untuk putaran pertama Liga 1 2019.
Pasalnya, sampai penutupan pendaftaran pemain asing pada 9 Mei 2019, tim pelatih Madura United belum menemukan pemain Asia berkualitas.
Sebelumnya, Madura United mendatangkan Dane Milovanovic untuk mengisi kuota pemain Asia.
Namun, pemain asal Australia itu jarang mendapatkan menit bermain di Piala Presiden 2019 dari pelatih Madura United, Dejan Antonic.
Dane Milovanovic dinilai kalah bersaing dengan pemain-pemain lokal Madura United seperti Asep Berlian dan Zulfiandi.
Pemain berposisi gelandang bertahan itu akhirnya dicoret dari Madura United.
Baca Juga : Juara Liga Inggris, Man City Langsung Ditantang oleh Klub Kasta Ketiga
Setelah mencoret Dane Milovanovic, Madura United mendatangkan gelandang asal Jepang, Shodai Nishikawa.
Permainan Shodai Nishikawa sepertinya tidak cukup memuaskan tim pelatih Madura United dan akhirnya dicoret.
"Ya benar, Madura United tanpa pemain asing Asia pada putaran pertama Liga 1 2019," kata Haruna Soemitro saat dihubungi wartawan.
Baca Juga : Efek Satu Penalti Akhir Pekan, Buat Cristiano Ronaldo Berat Kejar Ini
"Alasannya karena dari seleksi yang kami lakukan belum ada pemain yang memenuhi ekspetasi klub, bahkan masih lebih bagus pemain lokal yang ada," kata Haruna Soemitro menambahkan.
Haruna Soemitro juga mengaku bahwa ia sempat tertarik untuk meminjam bek PSM Makassar, Aaron Evans.
Namun, karena waktu pendaftaran sangat mepet, bek asal Australia itu gagal merapat ke Pulau Garam.
Baca Juga : Marc Marquez Akui Valentino Rossi Masih Jadi Sumber Belajarnya
Batalnya Aaron Evans merapat ke Madura United karena gagalnya PSM Makassar mendatangkan pemain Asia baru.
Kabarnya, manajemen PSM Makassar sebelumnya akan mendatangkan bek Asia, namun batal karena pendaftaran pemain asing sudah ditutup.
"Kami sempat sepakat dengan PSM Makassar untuk pinjam Aaron Evans tapi terbentur waktu dan gagal," kata Haruna Soemitro.