Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Klub-klub Liga Spanyol yang bernaung di bawah La Liga tengah menikmati tahun finansial terbaiknya sepanjang sejarah.
La Liga menorehkan pendapatan di angka 4,479 miliar euro pada akhir musim 2017-2018.
Sebagai perbandingan, pendapat 4,479 miliar euro itu kurang lebih Rp 72,3 triliun, setara dengan APBD DKI Jakarta pada 2017.
Pencapaian ini diutarakan oleh perwakilan La Liga di Indonesia dalam acara media session dan buka bersama di Jakarta yang juga dihadiri BolaSport.com, Selasa (14/5/2019).
"La Liga telah membuat beberapa kemajuan luar biasa di luar lapangan untuk menyamai prestasi klub-klub kami di lapangan," ujar Rodrigo Gallego, Delegate of La Liga Global Network Indonesia.
Presiden La Liga, Javier Tebas, berhasil meningkatkan semua aspek finansial Liga Spanyol sejak pertama bergabung pada 2013 untuk mengiringi dominasi di dalam lapangan tersebut.
"Tanpa ragu, kesuksesan klub-klub Spanyol di dalam lapangan menjadi faktor positif," ujar Javier Tebas di Marca.
Baca Juga: Perwakilan La Liga Puji Suporter Timnas Indonesia, Persija, dan PSS Sleman
Pemasukan La Liga pada 2017-2018 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dan lebih baik 34,3 persen ketimbang musim sebelumnya.
La Liga tidak membagi penerimaan per klub, termasuk Barcelona dan Real Madrid.
Namun, Financial Times menulis bahwa angka-angka pendapatan La Liga ini kurang lebih sama dengan Liga Jerman (Bundesliga) yang kini merupakan liga terkaya kedua di dunia di belakang Liga Inggris.
Laba bersih ke-42 klub teratas di Liga Spanyol berada di angka 189 juta euro, tumbuh hingga 6,7 persen dari tahun sebelumnya, dan meningkat dua kali lipat jika dihitung sejak 2011-2012.
Salah satu peningkatan ini berkat kelonjakan di hak audio visual. Rataan penerimaan hak siar klub-klub La Liga untuk musim 2019-2020 sampai 2021-2022 lebih tinggi 25,3 persen dari sebelumnya.
Dalam hal pendapatan komersial (tanpa menyertakan perputaran pendapatan iklan), La Liga mencatat pertumbuhan tahunan 34,1 persen di angka 838 juta euro.
Hal ini menunjukkan bahwa klub-klub Spanyol menjadi kian menarik di mata para sponsor.
Salah satu penggerak pemasukan utama klub-klub Liga Spanyol adalah dari transfer pemain.
Baca Juga: Wakil La Liga: Talenta Murni Anak Indonesia Selevel dengan Marco Asensio, tetapi...
La Liga mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 104,3 persen dengan pendapatan di bursa transfer meningkat dua kali lipat hanya dalam waktu 12 bulan.
Empat dari lima rekor penjualan pemain di La Liga dicatatkan dalam dua musim terakhir:
Keuangan klub-klub Liga Spanyol pun terjamin dalam jangka menengah dan panjang.
La Liga mempertahankan tren penurunan dalam tingkat solvabilitas permodalan dengan rasio hutang keuangan terhadap laba kotor sebelum bunga dan pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) di angka 0,9X, terendah sepanjang sejarah.
Tak dipungkiri bahwa La Liga didominasi oleh Real Madrid dan Barcelona.
Namun, tanpa mengikutsertakan kedua raksasa tersebut dalam penghitungan keuangan, ternyata ditemui penyelarasan dalam hal pendapatan.
Baca Juga: Antoine Griezmann Resmi Pergi dari Atletico Madrid Musim Ini
Beberapa indeks atau rasio bahkan lebih baik dan semakin merata sehingga klub-klub bisa mempertahankan sukses berkelanjutan dalam jangka panjang.
Efek pertumbuhan ini adalah La Liga menyumbang ke hampir 1 persen (0,98 persen) dari jumlah total pekerja di Spanyol atau sekitar 184,6 ribu orang, menurut data dari 2016-2017.
"Kami bersyukur dan berterimakasih bahwa pekerjaan kami dikenali dan meninggalkan warisan di Spanyol," ujar Rodrigo Gallego lagi.