Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Lazio pantang lengah saat melawan Atalanta pada final Coppa Italia jika tidak ingin kembali jadi bulan-bulanan.
Lazio akan menatap final Coppa Italia ketiga mereka dalam lima musim terakhir jelang duel kontra Atalanta di Stadion Olimpico, Kamis (16/5/2019) pukul 01.45 WIB.
Pertandingan final Coppa Italia akan menjadi salah satu cara Lazio untuk menebus performa angin-anginan mereka sepanjang musim ini.
Jika musim lalu agresivitas gol mereka menjadi salah satu momok terbesar di Serie A, situasi terbalik justru terlihat dari anak asuh Simone Inzaghi pada musim ini.
Baca Juga: Jadwal Final Coppa Italia Malam Ini - Atalanta Vs Lazio Live TVRI
Turunnya produktivitas gol dari Ciro Immobile serta dua gelandang kreatif, Luis Alberto dan Sergej Milinkovic-Savic, membuat Lazio baru menggelontorkan 52 gol musim ini.
Catatan itu jelas terbilang sedikit jika dibandingkan musim lalu ketika Lazio 'menggila' dengan torehan 89 gol di Liga Italia—terbanyak di antara kontestan lain.
Saat ini, justru Atalanta yang menjadi tim terganas di Liga Italia. Dari 36 pekan yang telah dihelat, Duvan Zapata dkk sudah 73 kali menjebol gawang lawannya.
Catatan per babak milik Atalanta dan Lazio di Liga Italia musim ini juga berbanding terbalik.
Baca Juga: Klasemen Kesalahan Wasit di Liga Italia - Juventus Paling Diuntungkan
Bagi Lazio, fokus dan ketahanan tampaknya menjadi problem sehingga mereka lebih rentan dibobol pada paruh kedua pertandingan.
Data Footy Stats menunjukkan bahwa dari 40 gol yang bersarang ke gawang Si Biru Muda, 26 di antaranya dipungut pada babak kedua.
Secara lebih rinci, 43 persen dari rekor kebobolan Lazio tercipta pada 20 menit terakhir pertandingan.
Menariknya, bagi Atalanta, justru pada babak kedua mereka lebih sering mencetak gol. Tercatat 47 dari 73 gol La Dea (Sang Dewi) dihasilkan pada 45 menit terakhir waktu normal.
Baca Juga: Klasemen Liga Italia - Duo Milan dan Roma Rebutan 2 Tiket ke Liga Champions
Atalanta juga hampir selalu dapat membalas ketika mereka baru tertinggal satu gol dari lawannya. Tidak perlu mengambil contoh jauh-jauh, yaitu duel kontra Lazio pada 5 Mei lalu.
Tertinggal 0-1 lewat gol cepat Marco Parolo pada menit ke-3, Atalanta sanggup membalas hingga akhirnya mempermalukan Lazio di Olimpico dengan skor 3-1.
Permainan high-pressing Atalanta turut andil dalam dua gol terakhir mereka yang berasal dari blunder yang dilakukan bek Lazio.
Tak ingin mengulangi kesalahan yang sama, Pelatih Lazio, Simone Inzaghi, ingin timnya terus tampil konsisten. Bahkan, kalau perlu, hingga babak tambahan.
"Saya ingin melihat tim saya bermain sebagai satu tim dan kompak, tanpa celah sedikitpun," ujar Inzaghi dikutip BolaSport.com dari Football-Italia.
"Kami tidak boleh membuat blunder individu saat melawan Atalanta," imbuh Inzaghi menegaskan.