Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kiprah wakil Myanmar pada ajang Piala AFC 2019, Shan United berakhir tragis setelah takluk 1-6 dari tuan rumah Persija Jakarta.
Shan United tak berdaya gawang mereka dirobek enam kali oleh pemain-pemain Persija Jakarta pada laga terakhir fase Grup G Piala AFC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Gol-gol Persija dicetak oleh Bruno Matos (hat-trick), Novri Setiawan, Heri Susanto, dan Riko Simanjuntak, yang hanya dibalas sekali oleh Shan United via Zin Min Tun.
Kekalahan itu sekaligus membuat Shan United gagal meraih poin dan menjadi juru kunci lantaran selalu takluk dalam enam pertandingan yang mereka lakoni.
Ketimbang memanaskan persaingan di Grup G, runner-up Myanmar National League atau Liga Utama Myanmar 2018 itu justru menjadi lumbung gol bagi Ceres Negros, Becamex Binh Duong, dan Persija.
Mereka hanya bisa mencetak lima gol dan kebobolan 25 kali sepanjang fase grup Piala AFC, yang berarti mereka mengalami defisit minus 20 gol.
Pelatih Shan United, Aung Naing, mengungkapkan alasan keterpurukan timnya pada turnamen terbesar kedua level Asia tersebut.
Dia menyebut bahwa timnya menghadapi jadwal yang sangat padat karena kompetisi dan turnamen domestik di Myanmar juga sedang berlangsung.
Baca Juga : Hasil Piala AFC, Persija Tutup Kiprah dengan Menggasak Shan United 6-1
Sebagai contohnya, Phone Thit Sar Min cs baru saja memainkan laga Liga Myanmar kontra rival mereka, Yangon United, Sabtu (11/5/2019).
"Jadwal tim kami sangat padat, bahkan sebelum tampil di Piala AFC. kesibukan kami antara lain adalah, ikut liga di dalam negeri," kata Aung Naing, seusai laga kontra Persija.
Sebenarnya ini bukan kali pertama mereka tampil di Piala AFC karena sudah ambil bagian pada edisi 2018.
Saat itu mereka tergabung di Grup F bersama Home United (Singapura), Ceres-Negros (Filipina), dan Boeung Ket Angkor (Kamboja).
Baca Juga : Jadwal Semifinal Piala AFC 2019 - PSM Makassar Bawa Nama Indonesia
Satu kemenangan berhasil dicatat dengan skor 2-1 atas Boeung Ket Angkor, sisanya mereka kalah lima kali sehingga hanya mendapat tiga poin dan menjadi juru kunci Grup F.
Meski dua kali gagal, Shan United tak kapok dan ingin kembali berkiprah pada edisi tahun 2020.
Kesempatan itu terbuka lebar karena sampai pekan ke-11 Liga Myanmar, Shan United menjadi pemuncak klasemen sementara dengan torehan 21 poin.
"Jika ikut (Piala AFC) lagi tahun depan, koreksi terbesar kami adalah pemain asing. Jadi kami akan mengoreksi pemain asing di klub," tutur Aung Naing.
Ya, pada laga kontra Persija Shan United memang tampil dengan 100 persen kekuatan pemain lokal.
Satu-satunya pemain asing yang dibawa yakni Reo Nakamura asal Jepang, hanya menjadi pemanis bangku cadangan.
"Ini pertandingan bagus dan tuan rumah berhasil menang. Bukti bahwa kedua tim mempersiapkan laga dengan baik kami," ucapnya.
"Akan tetapi, bedanya kami tidak punya pemain asing," tuturnya mengeluh.
Sementara itu, bek Shan United David Htan menilai bahwa kualitas timnya tertinggal sangat jauh dari Persija.
"Sebelum ke sini, kami tahu Persija tim bagus. Jadi ketika datang ke sini, kami merasa tidak bisa selevel dengan Persija," kata David Htan.