Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lawan di Lapangan, Wenger dan Sir Alex Punya Ramuan Sukses yang Sama

By Ahmad Tsalis - Rabu, 22 Mei 2019 | 20:30 WIB
Pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger (kiri) dan eks manajer kawakan Manchester United, Sir Alex Ferguson. (TWITTER.COM/ARSENALFC_FL)

BOLASPORT.COM - Eks striker Arsenal dan Manchester United, Robin van Persie memandang duo pelatih legendaris, Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson, punya resep sukses yang sama.

Robin van Persie pernah menghabiskan delapan tahun di Arsenal sebelum memutuskan hijrah ke Manchester United pada musim panas 2012.

Pengalaman membela dua klub itu membawa Robin van Persie merasakan gemblengan Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson.

Dari pengalamannya bersama Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson, Robin van Persie mengaku mengambil pelajaran soal bagaimana mendorong tim lebih berprestasi.

Namun, bukan geliat pencarian pemain di bursa transfer yang Van Persie dapat dari mereka berdua, melainkan kesabaran.

Baca Juga: Berita Transfer - Arsenal Berburu Pengganti Ramsey ke Amerika Selatan

"Apa yang mereka lakukan? Perombakan skuat secara besar-besaran?" ujar Van Persie, seperti dikutip BolaSport.com dari laman BBC.

"Arsene bertahan di Arsenal untuk 22 tahun, sedangkan Sir Alex menetap selama 26 tahun. Jika menginginkan yang terbaik untuk klub, berilah waktu kepada seseorang," ucap pria berumur 35 tahun ini melanjutkan.

Apa yang dinyatakan pria yang pensiun akhir musim 2018-2019 itu setidaknya dapat dibuktikan dengan torehan prestasi kedua pelatih.

Sebelum mempersembahkan 13 trofi juara Liga Inggris, Ferguson tak mampu mengantarkan Setan Merah memenangi ajang apa pun selama lima tahun sejak dilantik pada 1986.

Sementara itu, Wenger baru mampu mempersembahkan 17 trofi juara di berbagai ajang, setelah tak memenangi gelar apa pun pada musim perdananya menangani The Gunners, 1996-1997.

Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Perlu Waktu untuk Benahi Manchester United 

Van Persie menilai bahwa ketidaksabaran suatu tim dengan pelatih lamanya mendorong pencarian pelatih baru.

Hanya, ia tak yakin bila pelatih baru bakal mendatangkan peningkatan performa pada kemudian hari.

Pasalnya, pelatih baru tersebut juga akan berada pada titik awal sebagaimana juru taktik sebelumnya.

Hal ini dicermati top scorer Liga Inggris musim 2011-2012 dan 2012-2013 itu juga terjadi pada pemain.

Baca Juga: Kalah dari Pemain Senior, Pogba Batal Jadi Kapten Man United 

"Sekarang, jika Anda melihat di pemberitaan, semuanya hanya berorientasi pada bisnis," kata Van Persie.

"Jika seorang pemain memiliki performa yang buruk dalam beberapa laga, maka ia akan dijual. Sementara saat ia tidak mencetak beberapa gol, maka ia harus pergi," ucap pengemas 102 caps timnas Belanda ini

Menurut Van Persie, seharusnya era sepak bola masa kini harus mencontoh pola pikir masa lalu.

"Dulu ketika waktu sangat memadai, Anda bisa membuat kesalahan dan Anda bisa belajar," tutur Van Persie.

"Namun, saya rasa saat ini kesempatan menjadi sangat kurang. Secara ideal, Anda perlu mendapat waktu baik sebagai pemain maupun pelatih," ucapnya lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Demi rekan setimnya, Luis Suarez, megabintang Barcelona, Lionel Messi, meminta manajemen El Barca untuk membeli striker dari klub yang terdegradasi. Cristhian Stuani menjadi pilihan Lionel Messi untuk menjadi pelapis Luis Suarez. Di tengah penampilan buruk Girona pada musim ini di Liga Spanyol yang berujung degradasi, Stuani tetap mampu tampil impresif dengan membukukan 19 gol. Banderol juru gedor yang merupakan rekan Luis Suarez di timnas Uruguay ini pun cuma berada pada angka 10 juta euro (sekitar Rp 161,3 miliar). #barcelona #messi #suarez #stuani #fcbarcelona #elbarca #LaLiga #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P