Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Barcelona Masa Kini Dinilai Telah Kehilangan Identitas Aslinya

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Jumat, 24 Mei 2019 | 03:45 WIB
Barcelona mengalahkan Real Sociedad di Camp Nou, 20 April 2019. (TWITTER.COM/CHAMPIONSLEAGUE)

BOLASPORT.COM - Mantan Presiden Barcelona, Joan Laporta, memberikan kritik kepada klub berjuluk Blaugrana itu perihal identitas dan tradisi klub yang mulai ditinggalkan.

Joan Laporta menjabat sebagai presiden Barcelona antara 2003 dan 2010, di mana era kejayaan muncul di tangan dua pelatih kenamaan, yakni Frank Rijkaard dan Pep Guardiola.

Sempat mengalami penurunan pada 2007-2008, Laporta mengambil keputusan berani dengan menunjuk Pep Guardiola sebagai pelatih Barcelona pada 2008.

Keputusan Laporta berbuah manis. Guardiola mampu mengembangkan pondasi dasar permainan klub dari mentornya, Johan Cruyff, untuk menciptakan dasar permainan sepak bola modern.

Baca Juga: Higuain Kurang Menggigit, Chelsea Disarankan Beli Striker Baru

Taktik Guardiola tersebut tertuang dalam model gaya permainan mendominasi, tiki-taka. Namun, tradisi tersebut mulai ditinggalkan.

Kini, Barcelona dipimpin oleh Ernesto Valverde yang lebih berorientasi terhadap hasil pertandingan sehingga lebih pragmatis dalam membentuk sistem permainannya.

Selain itu, Barcelona juga mulai mengabaikan talenta-talenta binaan akademi mereka, La Masia, dan justru lebih sering mendatangkan pemain berbakat dari luar.

Hal itulah yang rupanya dirasakan oleh Joan Laporta. Laporta menilai Blaugrana telah kehilangan roh mereka dalam beberapa tahun terakhir

Baca Juga: Andai Gabung Real Madrid, Pogba Bakal Berkembang karena Zidane

"Mes que un Club (Lebih dari Sekadar Klub) bukan hanya semboyan belaka, tetapi itu sebuah prinsip dasar yang dipegang teguh," kata Laporta dikutip BolaSport.com dari Sport English.

"Kami telah memiliki referensi dari gaya permainan sepak bola asli yang diajarkan oleh Johan Cruyff.

"Kami bertaruh dengan akademi dan sekarang klub meninggalkannya begitu saja. Kami melakukannya untuk mempertahankan identitas kami.

"Waktu telah membuktikan kami benar, mereka [pemain dan pelatih] adalah arsitek sebenarnya dari kesuksesan itu," ujar Laporta menambahkan.

Baca Juga: Final Liga Europa - Arsenal Disarankan Tak Mainkan Petr Cech

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Di era Roman Abramovich, Chelsea habiskan Rp 1,7 tirilun hanya untuk memecat pelatih. Bagaimana pendapat kalian? #romanabramovich #chelsea #theblues #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P