Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manchester United di era kepemimpinan Sir Alex Ferguson menjadi salah satu tim yang ditakuti di Eropa. Kondisinya berbeda dengan saat ini.
Manchester United mengalami masa kejayaan sewaktu Sir Alex Ferguson menjadi manajer pada era 1990-an.
Skuatnya berisi pemain-pemain tenar seperti David Beckham, Cristiano Ronaldo, Ryan Giggs, Wayne Rooney, dan Paul Scholes yang membuat mereka disegani baik di Inggris maupun Eropa.
Jika dibandingkan dengan tim saat ini, perbedaannya terlihat sangat jauh.
Baca Juga: Gelandang Chelsea Berlari Lebih Jauh dari Jakarta-Bandung
Alih-alih mampu berbicara banyak di kompetisi domestik dan kompetisi antarklub Eropa, tim Setan Merah arahan Ole Gunnar Solskjaer dianggap tidak kompetitif.
Nama-nama pemain seperti Phil Jones, Paul Pogba, Romelu Lukaku, dan Alexis Sanchez tidak sepadan dengan pendahulu mereka yang pernah berseragam Manchester United.
Dilansir BolaSport.com dari Sportskeeda, setidaknya terdapat 3 alasan mengapa Manchester United tidak lagi menjadi klub yang ditakuti.
1. Tidak ada pengganti sepadan Sir Alex Ferguson
Selepas kepergian Sir Alex Ferguson pada 2012-2013, Manchester United tidak menemukan sosok manajer dengan karakter serupa.
Baca Juga: 4 Pesepak Bola Legendaris yang Gantung Sepatu pada Musim 2018-2019
David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho gagal memberi dampak positif bagi skuat Setan Merah.
Ole Gunnar Solskjaer yang ditunjuk sebagai pengganti Jose Mourinho awalnya mampu membawa Man United mengukir rekor kemenangan meski harus puas mengakhiri kompetisi dengan finis di urutan ke-6 klasemen akhir Liga Inggris.
Manchester United perlu mendatangkan manajer kelas dunia yang tidak hanya dapat bekerja dengan pemain yang dimilikinya, tetapi juga dapat menarik pemain kelas dunia untuk datang dan bermain bersama klub.
2. Tidak ada pemain berjiwa pemimpin
Manchester United era Ferguson pada periode milenium memiliki pemain yang berjiwa pemimpin di dalam skuat.
Baca Juga: VIDEO - Aksi Lempar Botol Antarsuporter Warnai Laga PSIS Vs Persija
Roy Keane, Nemanja Vidic, dan Rio Ferdinand menjadi tiga nama yang menonjol dalam skuat Ferguson sebagai sosok pemimpin skuat di ruang ganti pada masanya.
Ketika membandingkan dengan skuat musim ini, tidak ada pemimpin yang bisa diidentifikasi dalam tim.
Meskipun Ashley Young dan Antonio Valencia menjadi kandidat yang tersedia, tetapi mereka tidak konsisten dalam mengarungi musim ini.
Sosok Paul Pogba tidak termasuk dalam daftar pemain yang dapat dikatakan menjadi pemimpin tim mengingat usia sang pemain yang masih tergolong muda.
3. Manajemen mengontrak pemain buruk
Salah satu masalah terbesar Man United dalam beberapa tahun terakhir adalah kontrak yang telah mereka berikan kepada para pemain, atau yang lebih penting, kontrak yang belum mereka berikan kepada para pemain.
Baca Juga: Barcelona Gagal Juara, Barang Pelatihnya Ketinggalan di Stadion
Ferguson sangat berhati-hati dalam urusan ini dan dirinya condong untuk memberikan opsi jangka pendek bagi pemain yang dinilai mulai berumur.
Pemain seperti Ashley Young, Chris Smalling dan Phil Jones semuanya diberi kontrak jangka panjang, meskipun mereka bermain sangat tidak konsisten musim ini.
Di sisi lain, pemain seperti David de Gea, Juan Mata, dan Ander Herrera, yang pantas mendapatkan perpanjangan kontrak, justru tidak diberikan kontrak baru dengan nilai yang pantas bahkan cenderung dipersulit.
Manchester United membutuhkan setidaknya beberapa jendela transfer yang brilian di bawah manajer kelas dunia jika mereka benar-benar ingin menjadi kekuatan yang diperhitungkan lagi.