Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Final Liga Europa - Lawan Chelsea, Arsenal Perlu Tambal 1 Titik Rawan

By Ahmad Tsalis - Senin, 27 Mei 2019 | 12:39 WIB
Final Liga Europa musim 2018-2019 mempertemukan Chelsea dan Arsenal pada 29 Mei 2019 di Baku Olympics Stadium, Azerbaijan. (TWITTER.COM/EUROPALEAGUE)

BOLASPORT.COM - Bek Arsenal, Shkodran Mustafi, menilai timnya perlu menambal lini pertahanan saat bentrok melawan Chelsea pada final Liga Europa musim 2018-2019.

Shkodran Mustafi sadar bahwa lini pertahanan merupakan elemen yang cukup rawan bagi Arsenal.

Benar saja, Arsenal kebobolan 51 gol di Liga Inggris sepanjang musim 2018-2019.

Kendati finis di urutan lima klasemen Premier League, jumlah kebobolan Arsenal tak lebih baik ketimbang urutan 12 Newcastle United yang cuma kemasukan 48 gol.

Berkaca pada hal tersebut, Shkodran Mustafi tak ingin lini pertahanan Arsenal lengah saat menghadapi Chelsea pada final Liga Europa, Kamis (30/5/2019).

Baca Juga: Final Liga Europa - Petr Cech, dari Sekutu Jadi Musuh bagi Chelsea

"Laga final akan menjadi pertandingan ketika satu kesalahan akan menghukum Anda," tutur Mustafi, seperti dikutip BolaSport.com dari laman Goal.

"Karena itu, kami mesti hati-hati. Tugas kami sebagai seorang bek adalah mencoba agar tim tidak kebobbolan banyak gol.

"Namun, jika kami menuntaskan 90 persen tugas dan 10 persen lainnya dimanfaatkan lawan untuk mencetak gol, maka orang-orang akan melupakan kinerja kami yang 90 persen," ucap Mustafi lagi.

Keinginan bek asal Jerman itu agar Arsenal membangun pertahanan kukuh dapat dimengerti.

Baca Juga: Final Liga Europa - Sarri Keluhkan Kondisi Chelsea yang Kelelahan

Pasalnya, Chelsea berstatus sebagai tim terganas sepanjang Liga Europa musim ini.

Ditinjau dari segi gol, The Blues adalah tim yang paling rajin membobol para lawannya dengan 32 lesakan.

Selain itu, tim asal London Barat tersebut juga tercatat sebagai kesebelasan dengan jumlah tembakan terbanyak, 229, yang 81 di antaranya mengarah tepat sasaran!

Belum lagi Chelsea juga mengukir rekor sebagai tim dengan jumlah umpan tertinggi, 9544, dengan akurasi 89 persen.

Meski sadar dengan sisi ofensif Chelsea yang superior, Mustafi tak ingin Arsenal bermain pragmatis demi meraih kemenangan.

Baca Juga: Final Liga Europa - Arsenal Disarankan Tak Mainkan Petr Cech

"Tak masalah bagi pelatih (Unai Emery) bila kami melakukan kesalahan, asalkan tetap bermain sesuai gaya permainan tim.

"Ketimbang bermain dengan gaya apa pun yang menjadikan kami tak bisa mengidentifikasi cara main yang seharusnya.

Menurut bek berdarah Albania itu, bermain sesuai filosofi dan karakteristik tim akan mendekatkan pada hasil yang memuaskan.

"Mengapa harus mengatakan, 'Bagaimana kami bisa memenangi laga dengan permainan buruk'. Bermain buruk tidak akan membuat Anda konsisten. Anda juga tidak akan menang tanpa identitas," ujar Mustafi

"Jika ingin menyelesaikan pertandingan, kami harus tahu apa yang harus dilakukan.

"Itulah kunci memenangi laga. Seperti itulah bagaimana kami ingin bermain, kata bek 27 tahun ini lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi merupakan dua rival yang telah bersaing selama lebih dari satu dekade. Kedua pesepak bola ini meraih lima bBallon d'Or dan rekor yang jumlahnya tak terhitung. Tapi gaya permainan keduanya berbeda dengan Messi yang dianggap lebih bermain secara tim dibandingkan Ronaldo yang dianggap individualis. Messi dikenal sebagai seorang playmaker andal yang mampu mencetak banyak gol sedangkan Ronaldo adalah penyerang lengkap yang sangat berbahaya. Tapi menurut legenda Argentina, Mario Kempes, seiring bertambahnya usia, peran keduanya juga berubah. #lionelmessi #messi #mariokempes #kempes #argentina #cristiano #ronaldo #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P