Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pertengkaran yang melibatkan dua pemain Chelsea, David Luiz dan Gonzalo Higuain bukan menjadi penyebab Maurizio Sarri marah dan berjalan ke arah lorong.
Chelsea menggelar latihan di Baku Olympic Stadium pada Selasa (28/5/2019) atau sehari sebelum duel final Liga Europa kontra Arsenal.
Insiden terjadi saat sesi latihan dimana dua pemain Chelsea, Gonzalo Higuain dan David Luiz terlibat pertengkaran.
Kedua pemain berada dalam situasi perebutan bola. Higuain mendaratkan tekel yang mengenai kaki David Luiz.
Baca Juga: Final Liga Europa - Unai Emery Butuh Marah-marah agar Arsenal Juara
Sementara, Luiz di waktu yang sama melayangkan sikutan ke arah wajah Higuain.
Maurizio Sarri yang berada di pinggir lapangan kemudian terlihat seperti menegur David Luiz.
Beberapa saat kemudian, Maurizio Sarri terlihat berjalan ke luar lapangan dan masuk lorong sambil melempar topinya.
Keributan antara Higuain dan Luiz disinyalir menjadi penyebab Sarri marah.
A little blue a day before the #EuropaLeague final.
Was this the moment that led to Higuain and Sarri exiting the Chelsea training session early?#Sarri #Higuain #CHEARS #OptusSport pic.twitter.com/YFfukoNI8z
— Optus Sport (@OptusSport) 28 May 2019
Meski demikian, ternyata bukan hal tersebut yang menjadi penyebab Sarri marah dan keluar lapangan.
Salah satu media officer Chelsea mengkonfirmasi jika rasa frustrasi Maurizio Sarri diungkapkan untuk kondisi latihan yang masih dibuka kepada media.
Baca Juga: Prediksi Starting XI Chelsea Vs Arsenal - Pertarungan Skuat Apa Adanya
"Rasa marah dan Frustrasi pada akhir latihan bukan ditujukan untuk pemainnya, tetapi karena keadaan dimana ia tidak bisa menggelar latihan bola mati di 15 menit terakhir. Ia memprotes karena lapangan tetap dibuka untuk media," ujar salah satu media officer Chelsea seperti dilansir BolaSport.com dari Tribuna.
Sebelumnya Sarri mengaku mencintai seluruh pemain dalam skuatnya, saat ia berbicara di konferensi pers jelang laga.
"Saat ini, saya mencintai mereka karena saya memiliki 20-22 pemain hebat. Saya sangat bahagia dengan mereka," demikian pernyataan Sarri.
Ia juga menyatakan akan tetap melatih The Blues walau banyak rumor yang mengaitkan dirinya akan berlabuh di Juventus.
Sarri storms out of Chelsea training! pic.twitter.com/EuI900fxjp
— Goal (@goal) 28 May 2019
Baca Juga: Venue Final Liga Europa, Stadion Megah Hasil Gusur 250 Rumah
"Saat ini saya sangat senang dengan mereka. Pasti saya akan mempertimbangkan masa depan saya di sepak bola Inggris, saya senang dengan Premier League," kata Sarri.
"Saya hanya ingin berpikir soal final. Saya memiliki kontrak dengan Chelsea selama 2 tahun. Jadi pertama-tama, saya akan berbicara kepada Chelsea, tetapi bukan sekarang. Kami sangat berkonsentrasi di final karena anda tahu dengan baik, perasaan kami layak untuk menang," tambahnya.
Sama-Sama Tak dengan Kondisi 100 Persen
Bicara soal starting XI kedua tim, baik Chelsea dan Arsenal berada dalam kondisi skuat yang tidak 100 persen di final Liga Europa kali ini.
Di kubu Chelsea, deretan gelandang andalan seperti Ruben Loftus-Cheek dan N'Golo Kante (lutut) diragukan tampil karena cedera.
Selain itu, mereka juga kehilangan bek tengah Antonio Ruediger dan winger muda energik, Callum Hudson-Odoi.
Baca Juga: Final Liga Europa - Pemain Chelsea Bertengkar, Pelatih Ngambek
"Kami sedang dalam masalah di lini tengah," ucap Maurizio Sarri, seperti dikutip BolaSport.com dari laman BBC.
"Pada saat ini kami hanya memiliki tiga gelandang untuk tiga posisi. Bagi kami, Ngolo sangat penting. Ia adalah satu-satunya gelandang bertahan."
"Kami harus menunggu untuk mencoba menyembuhkan dirinya hingga Rabu pagi," tutur Sarri.
Absennya Loftus-Cheek dan Kante membuat Sarri diyakini akan mengisi lini tengah The Blues dengan Ross Barkley, Jorginho, dan Mateo Kovacic.
Di kubu Arsenal, masalah lebih spesifik ke sektor gelandang kreatif.
Setelah dipastikan tak bisa mengandalkan Aaron Ramsey karena cedera, The Gunners harus mengambil keputusan untuk tak membawa Henrikh Mkhitaryan.
Mkhitaryan terpaksa bertahan di London demi menghindari serangan rasial mengingat situasi negara sang pemain, Armenia, tengah konflik dengan Azerbaijan.
Baca Juga: Chelsea Bawa Pemain Cedera ke Final Liga Europa
Alhasil, pelatih Emery hanya memiliki Mesut Oezil sebagai gelandang kreatif.
Oezil pun dipercaya akan jadi andalan The Gunners untuk menjadi jembatan pemasok umpan-umpan kunci bagi duet striker Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang.
View this post on InstagramLiga Prancis terlalu mudah untuk Kylian Mbappe? . #mbappe #kylianmbappe #psg #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on