Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Strategi Bumerang Jadi Alasan Chelsea Bercerai dengan Antonio Conte

By Ahmad Tsalis - Rabu, 29 Mei 2019 | 12:33 WIB
Pelatih asal Italia, Antonio Conte, saat masih mengasuh Chelsea. (TWITTER.COM/CHELSEAFC)

BOLASPORT.COM - Pelatih Arsenal, Unai Emery memiliki pandangan terkait pemecatan Antonio Conte pada akhir musim 2017-2018.

Unai Emery mencermati ada persamaan gaya pendekatan dari duo pelatih Italia, Maurizio Sarri dengan Antonio Conte, saat melatih Chelsea.

Menurut Emery, baik Sarri dan Conte sama-sama menerapkan rekayasa konflik internal untuk memacu semangat para pemain Chelsea sebelum bertanding.

Baca Juga: Klub Spanyol yang Buka Kans untuk Evan Dimas Berpeluang Promosi

"Konflik dengan pemain adalah metode yang dilakukan ketika Anda berperan sebagai pelatih, mungkin Sarri juga melakukannya," ucap Emery, seperti dikutip BolaSport.com dari laman London Evening Standard.

"Anda dapat melihat Chelsea bekerja keras dalam sesi latihan demi mendapatkan cara main yang mereka inginkan. Conte pun melakukan hal serupa," ujar Emery.

Baca Juga: Final Liga Europa - Unai Emery Butuh Marah-marah agar Arsenal Juara

Baca Juga: Eks Pemain Muda Premier League Resmi Gabung Klub Liga Thailand 4

Pelatih 47 tahun itu mengaku sepakat bahwa konflik internal dengan pemain juga mampu meningkatkan gairah bermain tim.

Namun, Emery melihat bahwa hal itu juga jadi bumerang kala Conte melakukannya secara berlebihan saat masih mengasuh The Blues.

Baca Juga: TC Timnas Malaysia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 Belum Lengkap

"Dua tahun lalu (2016-2017), Conte meraih juara Liga Inggris dan pada musim lalu ia menimbulkan masalah," ucap Emery.

"Mengapa? karena ia justru membuat para pemainnya saling bertikai," tutur mantan pelatih PSG ini mengklaim.

Baca Juga: Dramatis, Klub Mesir Juarai Kompetisi Kasta Kedua Antar-klub Afrika

Baca Juga: Live Streaming RCTI Final Liga Europa - Duel Chelsea Vs Arsenal 

Antonio Conte diberhentikan dari jabatan pelatih pada akhir musim 2017-2018, meski sudah membawa The Blues merengkuh trofi Liga Inggris (2017) dan Piala FA (2018).

Emery menilai, satu hal yang dilupakan Conte setelah membuat konflik internal tim adalah menyatukan para pemain kembali.

Baca Juga: Misi Mulia dari Kiper Klub Australia Milik Orang Indonesia di Nepal

"Ketika para pelatih ingin mendorong para pemain mengeluarkan karakter dan kepribadiannya, mereka juga mesti menuntut agar para pemain kembali bersatu," ujar Emery menerangkan.

"Dengan begitu, Anda akan mendapat performa tim yang luar biasa," kata peraih tiga trofi Liga Europa beruntun (2014, 2015, 2016) bersama Sevilla ini lagi.

Baca Juga: Sedang Terpuruk, Tim Australia Ini Pakai Jasa Pilar Berdarah Indonesia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Gennaro Gattuso menyatakan mundur sebagai pelatih AC Milan. Bagaimana pendapat kalian tentang kepelatihan Gattuso di AC Milan? Siapa yang cocok menggantikannya? #acmilan #gennarogattuso #gattuso #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P