Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tekel brutal pemain Persebaya Surabaya, Elisa Basna, menuai banyak kecaman karena dinilai berbahaya dan dapat berakibat fatal bagi lawan.
Persebaya Surabaya menjamu PSIS Semarang pada pekan ketiga Liga 1 2019, Kamis (30/5/2019).
Partai berlangsung sengit, kedua tim saling berbalas gol.
Persebaya sempat unggul lebih dulu melalui Osvaldo Haay pada menit ke-28.
Baca Juga: Jafri Sastra Ungkap Kunci PSIS Semarang Tahan Imbang Persebaya
Akan tetapi di babak kedua sesama pemain timnas Indonesia, Septian David Maulana, menyamakan kedudukan.
Skor 1-1 menjadi hasil akhir laga Persebaya vs PSIS Semarang pada pekan ketiga Liga 1 2019.
Di laga tersebut, ada aksi yang mengejutkan terjadi pada menit-menit akhir pertandingan.
Gelandang Persebaya, Elisa Basna, melakukan tekel brutal yang menuai banyak kecaman.
Eks pemain Persipura Jayapura itu melayangkan injakan yang menyasar perut bek PSIS, Fredyan Wahyu.
Fredyan yang menerima tekel horor tersebut langsung mengerang kesakitan dan memprotes tindakan Elisa Basna.
Baca Juga: Dilumat Madura United, Mario Gomez Butuh 10 Laga Bersama Borneo FC
Berikut cuplikan tekel brutal Elisa Basna ke Fredyan Wahyu pada laga Persebaya vs PSIS Semarang:
Pelanggaran brutal Elisa Basna yang menginjak perut Fredyan Wahyu di ujung pertandingan
Pelanggaran yang sangat-sangat bahaya bagi pesepakbola. Ini seharusnya sangat layak kartu merah, namun lagi-lagi wasit hanya memberikan kartu kuning. #LIGA1 pic.twitter.com/0NP7q1HRwF
— Liga Indonesia (@seputarligina) May 30, 2019
Tekel yang dilakukan oleh Elisa Basna layak mendapat hukuman agar tak terulang lagi di pertandingan lain.
Pasalnya, tekel ke arah perut pernah menghilangkan dua nyawa pesepak bola Indonesia di masa lalu.
Pada 7 Maret 2009, gelandang PKT Bontang Jumadi Abdi harus mengembuskan napas terakhir akibat mendapat tekel di perut.
Baca Juga: Ezechiel Ndouassel Melempem Bersama Persib, Ini Pembelaan Robert Rene Alberts
Jumadi Abdi berbenturan dengan pemain Persela Denny Tarkas pada laga yang berlangsung di Stadion Mulawarman, Bontang, itu.
Usai benturan itu, Jumadi tergeletak di lapangan dan tak sadarkan diri.
Eks pilar timnas Indonesia di SEA Games 2005 itu segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi.
Jumadi Abdi dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan selama sembilan hari.
Dari hasil analisis dokter, diketahui bagian usus halus Jumadi menjadi robek sehingga menjadi penyebab ia meninggal dunia.
PSSI tak tinggal diam, Denny Tarkas dijatuhi larangan bermain selama empat bulan karena kejadian tersebut.
Baca Juga: Sergio Ramos Akui Sempat Bertengkar Hebat dengan Presiden Real Madrid
Tak berhenti sampai di situ, pada 2014 kejadian nyaris serupa kembali terjadi di persepakbolaan Indonesia.
Pada laga PSAP Sigli melawan Persiraja Banda Aceh pada 10 Mei 2014, Akli Fairuz mengalami cedera parah.
Penyerang Persiraja Banda Aceh ini menerima tendangan dari penjaga gawang PSAP, Agus Rohman, di bagian perut.
Alhasil Akli Fairuz langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi pada 12 Mei 2014.
Pada 16 Mei nyawa Akli Fairuz tak tertolong karena mengalami luka dalam di bagian perut dan kebocoran kantung kemih.
Komisi Disiplin PSSI kemudian menjatuhkan sanksi larangan bermain kepada Agus selama setahun.