Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sejumlah kesalahan di lini belakang membuat timnas Inggris gagal melaju ke final UEFA Nations League.
Hal yang dikhawatirkan oleh Gareth Southgate pada 2016 rupanya terjadi pada semifinal UEFA Nations League.
Inggris harus menyerah 1-3 dari Belanda setelah bermain selama 120 menit di semifinal UEFA Nations League, Kamis (6/6/2019) di Guimaraes.
Meski sempat unggul lewat sepakan penalti Marcus Rashford, Inggris harus kecolongan 3 gol Belanda yang lahir dari Matthijs de Ligt, gol bunuh diri Kyle Walker, dan sepakan Quincy Promes.
Baca Juga: Semifinal UEFA Nations League, Pembuktian Frankie de Jong Cocok di Barcelona
Bek tengah The Three Lions, John Stones, dianggap sebagai biang keladi dari kegagalan timnas Inggris melaju ke final UEFA Nations League.
Inggris memang menerapkan gaya permainan berbeda dengan memainkan pergerakan dari garis pertahanan, tetapi yang ditunjukkan oleh Stones justru sebuah blunder.
Dua gol tambahan Belanda pada babak perpanjangan lahir dari kesalahan bek Manchester City itu saat bermain-main di area pertahanan Inggris.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, kesalahan yang dibuat oleh John Stones membuat para pendukung Inggris berkaca kembali pada konferensi pers Gareth Southgate tiga tahun silam.
Baca Juga: Jadi Rekrutan Pertama Manchester United, Gaji Daniel James Naik 17 Kali Lipat
Saat itu Inggris mampu meraih kemenangan 3-0 atas Skotlandia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Kala itu Inggris menang melalui tiga gol yang dicetak oleh Daniel Sturridge, Adam Lallana, dan Gary Cahill.
Pertandingan tersebut merupakan eksperimen awal Southgate dengan menggunakan model serangan dari lini belakang.
Gaya bermain itu yang membuat John Stones dan rekan satu timnya melakukan sejumlah kesalahan saat berjuang beradaptasi dengan gaya permainan yang baru.
Baca Juga: Lakukan Blunder Fatal, John Stones Dicerca Habis Legenda Liverpool
Stones tampak mencoba menggiring bola dari belakang selama pertandingan Inggris melawan Skotlandia pada 2016 itu.
Seusai pertandingan Southgate mengungkapkan bahwa ia akan mengubah cara bermain Inggris lewat gaya bermain yang berbeda dan tidak akan memberikan ampun bagi pemain yang melakukan kesalahan.
"Selama bertahun-tahun kami mendiskusikan tentang bermain dari belakang dan jika ingin maju, kami harus berbeda dan mendorong para pemain untuk melakukannya," kata Southgate.
"Tetapi, Stones juga paham apa yang saya instruksikan tentang beberapa hal yang perlu dia lakukan."
Baca Juga: Gagal Lagi, tetapi Peremajaan Timnas Inggris oleh Gareth Southgate Berlanjut
"Kami memiliki kemampuan teknis untuk membangun serangan dari belakang."
"Kami ingin keberanian, tetapi tidak melakukan kebodohan di saat yang sama. Kami harus menemukan keseimbangan," tutup Southgate.