Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Keputusan pensiun yang diambil pebulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei, meninggalkan sejumlah rekor mentereng dari turnamen-turnamen yang dia ikuti selama berkarier.
Sepanjang 19 tahun menjadi atlet bulu tangkis, Lee Chong Wei tercatat malang-melintang pada berbagai turnamen besar.
Dia pun menjadi salah satu pemain yang disegani para lawan karena prestasinya.
Bukan cuma gelar juara, Lee juga mengukir rekor-rekor impresif pada turnamen yang dia ikuti.
Pada Olimpiade, misalnya.
Lee menjadi atlet pertama yang menembus tiga final Olimpiade tiga tahun berturut-turut pada nomor tunggal putra yaitu pada tahun 2008, 2012, dan 2016.
Dia pun menjadi satu-satunya atlet yang bisa meraih tiga medali perak pada nomor yang sama.
Rekor yang dicatat Lee Chong Wei tidak berhenti sampai di situ.
Lee menjadi satu-satunya pemain yang menduduki peringkat pertama pada akhir tahun selama enam tahun berturut-turut, yaitu dari 2008 hingga 2013.
Dia juga menjadi pemain yang menduduki peringkat pertama dunia selama 348 pekan.
Rekor ini pun belum dipecahkan pemain lain.
Baca Juga: Lee Chong Wei, Pemain Asing Paling Sukses di Indonesia Open
Prestasi Lee tersebut jelas membuahkan penghargaan.
Lee menjadi pemain pertama yang memenangi trofi BWF tiga kali berturut-turut dari 2009-2011.
Beberapa rekor Lee bahkan belum pernah disamakan atlet lain hingga dia pensiun.
Salah satunya adalah dia memenangi 8 gelar BWF World Superseries Premier dari 2011 hingga 2014, serta 6 tahun berturut-turut memenangi 4 titel BWF World Superseries dalam setahun.
Kedigdayaan Lee juga terlihat di turnamen individual tertinggi di negaranya sendiri.
Dia memegang rekor juara beruntun Malaysia Open sebanyak tujuh kali dari tahun 2008 hingga 2014.
Baca Juga: Lee Chong Wei Sebut Keluarga Jadi Prioritas Utama setelah Pensiun
Secara keseluruhan, mengoleksi 12 titel dari Malaysia Open.
Belum cukup, Lee juga mencatat rekor masuk final selama 11 tahun berturut-turut sejak 2003 hingga 2014.
Lee kini memutuskan mundur setelah kanker hidung yang dia derita tidak memungkinkannya kembali ke lapangan bulu tangkis.
Namun, sejumlah rekor dan prestasi yang dia torehkan sudah menjadi warisan sekaligus tantangan para atlet yang masih aktif.