Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Simon McMenemy mengatakan formasi 3-4-3 dipilih olehnya karena sesuai dengan karakter pemain Indonesia yang lebih banyak berposisi sayap.
Formasi 3-4-3 bisa dibilang wajah baru bagi Simon McMenemy.Sebab sebelumnya, pelatih asal Skotlandia itu jarang menggunakan formasi tersebut ketika membesut Bhayangkara FC ataupun timnas Filipina pada Piala AFF 2010.
Pada saat bersama Bhayangkara FC dalam dua musim terakhir, Simon McMenemy menggunakan formasi 4-4-2 diamond.
Formasi tersebut dipilih karena mayoritas pemain Bhayangkara FC berposisi gelandang.
Bhayangkara FC berhasil meraih gelar juara Liga 1 2017, tetapi mengapa formasi 4-4-2 diamond tidak bisa diterapkan untuk timnas Indonesia.
Sementara itu, untuk formasi 3-4-3 bisa dibilang cukup asing bagi timnas Indonesia.
Baca Juga: Bepe atau Rezaldi Hehanussa Bisa Perkuat Persija Jakarta U-20Dengan taktik tersebut, timnas Indonesia sempat meraih kemenangan 2-0 melawan Myanmar dan kalah 1-4 dari Yordania.
”Pada waktu di Bhayangkara FC, saya menggunakan formasi 4-4-2 diamond karena pemain tengah di sana berlimpah. Tetapi saat itu, kami kekurangan pemain sayap," kata Simon McMenemy di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019).
"Menurut saya, pelatih harus bisa beradaptasi dengan pemain yang ada, bukan pemain yang beradaptasi dengan pelatih," ucap Simon McMenemy menambahkan.
Lebih lanjut Simon McMenemy mengatakan, bahwa sebenarnya ia sempat menggunakan formasi 4-4-2 diamond ketika timnas Indonesia menggelar pemusatan latihan di Australia sebelum melawan Myanmar pada Maret 2019.
Pelatih asal Skotlandia itu mengaku bahwa formasi 4-4-2 diamond cukup berhasil digunakan pada babak pertama dalam sebuah pertandingan uji coba.