Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eksklusif Pelatih Vanuatu: Misi Besar Mengantar Si Kecil ke Pentas Dunia

By Muhammad Robbani - Sabtu, 15 Juni 2019 | 06:20 WIB
Skuat timnas Vanuatu mengunjungi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (14/6/2019), pagi. (INSTAGRAM.COM/MUNSTER.COACH)

BOLASPORT.COM - Lawan timnas Indonesia pada laga uji coba terdekat, timnas Vanuatu, relatif kurang terdengar kiprahnya di jagat sepak bola dunia.

Timnas Vanuatu akan dijamu timnas Indonesia pada laga uji coba bertajuk FIFA A Match, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (15/6/2019), pukul 18.30 WIB.

BolaSport.com berkesempatan berbincang dengan pelatih timnas Vanuatu, Paul Munster, untuk menggali informasi tentang mereka, seusai sesi jumpa pers yang digelar menjelang jamuan timnas Indonesia, Jumat (14/6/2019).

Diakui Paul Munster, dia memikul banyak tugas bersama timnas Vanuatu dengan segala keterbatasan yang ada.

Berbagai level jenjang usia hingga timnas wanita, ternyata juga diamanahkan PSSI-nya Vanuatu (VFF) kepada Paul Munster.

Terdekat, Paul Munster sudah dihadapkan tiga agenda besar timnas Vanuatu pada ajang Pacific Games 2019, Kualifikasi Olimpiade 2020, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Dikutip dari BBC, Paul Munster menargetkan dan bermimpi untuk mengantar timnya lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar.

Sebuah target besar dari seorang pelatih negara kecil yang hanya memiliki sekitar 276 ribu penduduk.

Pada rangking terkini FIFA, timnas Vanuatu tempati posisi ke-163 atau hanya berjarak tiga tangga dengan timnas Indonesia di posisi ke-160.

Bicara soal Paul Munster, dia adalah pelatih muda berusia 37 tahun dan menjadi juru taktik pada pekerjaannya kali ini adalah pengalaman pertamanya melatih suatu timnas.

Sebagai informasi, dia sudah mengantungi lisensi kepelatihan UEFA Pro, yang merupakan jenjang tertinggi.

Sebelumnya, dia sudah pernah melatih sejumlah klub Swedia seperti Assyriska BK, Orebro Syrianska IF, BK Forward, hingga terakhir menjadi Direktur Teknik klub India dari kompetisi I-League, Minerva Punjab.

Jalan menjadi pelatih timnas Vanuatu didapatkannya dengan cara yang cukup unik, yakni melamar via jarak jauh saat ada posisi lowong dari negara asal Samudra Pasifik itu.

Baca Juga: Cara Timnas Vanuatu Menunjuk Pelatih: Membuka Lowongan di Internet

Pada laman oceaniafootball, ada sekitar 100 lebih orang yang melamar pekerjaan tersebut sejak dibuka pada Oktober 2018.

Lewat proses seleksi panjang, akhirnya VFF memutuskan untuk menerima lamaran dari Paul Munster pada Februari 2019.

Pelatih berpaspor Swedia dan Irlandia Utara itu sejauh ini sudah memimpin pasukannya di dua laga uji coba segitiga dengan timnas Tahiti dan timnas Fiji pada 5-10 Juni 2019.

Hasilnya, Vanuatu sekali menang dengan skor 2-0 kontra timnas Tahiti dan kemudian hanya bermain imbang 0-0 dengan timnas Fiji.

Usut punya usut, Paul Munster ternyata juga merupakan kawan lama pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy.

Baca Juga: Kedekatan Plus Kemiripan Karier Simon McMenemy dan Pelatih Vanuatu

MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Pelatih timnas Indonesia dan Vanuatu, Simon McMenemy serta Paul Munster terlihat saling berdiskusi panjang setelah sesi jumpa pers, di ruang media Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (14/6/2019).

Tak diketahui awal kedekatan mereka, yang jelas keduanya mempunyai jalan yang hampir mirip dalam menapaki karier sebagai pelatih timnas.

Baik Simon McMenemy dan Paul Munster sama-sama berasal dari Inggris Raya, tepatnya Skotlandia serta Irlandia Utara, serta masih berusia relatif muda.

Keduanya mengambil pilihan yang identik, menjadi seorang pelatih timnas dalam debut kepelatihannya untuk sebuah negara yang jauh dari kampung halaman mereka.

Bedanya, Simon McMenemy sudah lebih lama memulainya tepatnya sejak 2010 saat menjadi pelatih timnas Filipina.

Berikut petikan wawancara BolaSport.com dengan Paul Munster:

Ini pengalaman pertama Anda menjadi pelatih timnas, sebelumnya di klub India, Minerva Punjab?

Ya ini pengalaman pertama saya, sebelumnya saya Dirtek di India dan itu pengalaman bagus. Sempat kembali ke Swedia dulu sebentar dan kemudian memutuskan untuk mengambil kesempatan ini, kenapa tidak.

Dengar-dengar Anda juga menjadi pelatih timnas U-23 juga kalau tidak salah?

Ya, saya memegang semuanya. Mulai dari senior, U-23, U-19, U-17, juga di tim wanitanya. Tentu ini akan jadi pekerjaan panjang tapi tetap antusias karena ini timnas. Waktu sangat penting buat saya.

Pemain yang kami miliki di sini mayoritas masih sangat muda, 70 persen masih U-23. Bagi saya ini sempurna. Setelah Pacific Games Juli mendatang, saya juga akan menyiapkan tim untuk olimpiade (2020).

Jujur, kami tak tahu banyak tentang sepak bola Vanuatu, bagaimana Anda memilih pemain, adakah liga di sana?

Ya kami ada liga, tapi ada juga banyak pemain kami yang main di luar negeri. Keinginan saya, pemain-pemain ini pergi ke luar negeri, main di level yang lebih tinggi di level profesional. Kami punya banyak talenta bagus. Mungkin harapannya setelah pertandingan besok, beberapa pemain kami bisa juga main di Indonesia.

Juli nanti ada Pasific Games, itu yang sedang kami persiapkan saat ini dimana ajang itu akan digelar di Samoa. Kami berada di grup yang bagus, harapan saya tim ini bisa meraih hasil bagus. Semifinal atau mungkin ke final.

September ada kualifikasi Olimpiade, harus bekerja sekeras mungkin dan membuat para pemain main di level tertinggi. Supaya bisa memperbaiki rangking FIFA juga. Kalau menang (kontra timnas Indonesia) mungkin bisa naik sedikit lebih baik.

Target Anda mengantar timnas Vanuatu ke posisi berapa di rangking FIFA?

Saya tak tahu, tapi kalau bisa ke peringkat 150-an, saat datang kami ada di sekitar 166, sekarang sudah di 163-164. Karena kami sempat menang dan imbang. (kontra timnas Tahiti lalu timnas Fiji). Mentalitas saya adalah menekan hingga semaksimal mungkin.

Target besok lawan Indonesia?

Pemain harus percaya diri, di sepak bola Anda tak pernah tahu (hasilnya). Bisa kalah, menang, imbang. Tapi target utama kami adalah bermain dengan baik, kami sedang berkembang dan sedang mempersiapkan Pacific Games yang merupakan ajang penting buat Vanuatu.

Bukan tentang memenangi semua laga, sepak bola adalah tentang performa juga. Tentu saya dan pemain mau menang. Kami juga harus ingat, para pemain tak pernah main di luar dengan stadion sebesar ini (SUGBK), melawan tim bagus, jadi harus dinikmati, dan mendapatkan pengalaman bagus.

Berapa lama Anda dikontrak Vanuatu?

Dua tahun.

Anda bilang menangani semuanya, U-17, U-23, senior hingga tim wanita. Anda merasa kesulitan dengan tugas ini?

Buat saya tidak, saya akan melakukan segalanya. Di level internasional, anda membutuhkan waktu, ketika ada waktu luang, itu saatnya mengurus tim kelompok usia. Kami punya pemain junior yang naik level ke senior.

Anda tahu Vanuatu pernah menang 46-0 lawan timnas Mikronesia di ajang Pasific Games?

Ini sudah lama, itu empat tahun lalu. Saya menyadari skor-skor sebesar ini. Tapi ini tidak relevan karena saya belum ada saat itu. Saya fokus dengan pekerjaan saat ini saja. 2015, itu sudah lama sekali, saya juga saat itu masih (bekerja) di negara lain.

Terakhir, Anda mendapatkan pekerjaan ini dari lowongan pekerjaan di internet, apa itu betul?

Saya tak mengerti maksud anda.

Ya sudah lupakan saja hahaha

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P