Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Presiden UEFA Ingin Final Liga Champions Tak Lagi Digelar di Arena 'Abal-abal'

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 16 Juni 2019 | 00:46 WIB
Penyerang Liverpool, Divock Origi, mencetak gol kedua timnya yang menang 2-0 atas Tottenham Hotspur dalam laga final Liga Champions, Sabtu (1/6/2019) di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid. (TWITTER @CHAMPIONSLEAGUE)

BOLASPORT.COM - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, berencana untuk hanya menggelar final Liga Champions di arena yang juga penuh gengsi.

Dua gelaran final kompetisi antarklub Eropa, Liga Champions dan Liga Europa, pada musim 2018-2019 menuai kontroversi.

Kontroversi itu berawal dari ketidakpuasan suporter konstestan partai final terhadap jatah tiket yang didapat serta akomodasi perjalanan.

Finalis Liga Champions, Tottenham Hotspur dan Liverpool, masing-masing 'cuma' diberi jatah 16 ribu tiket dari 68 ribu penonton yang bisa masuk ke Stadion Metropolitano.

Baca Juga: Ramalan Masa Depan Icardi: Berseragam Inter tetapi Bukan Inter Milan

Aleksander Ceferin, selaku orang nomor satu di UEFA, beralasan bahwa kebijakan itu akibat banyaknya orang lain yang juga ingin menonton laga final Liga Champions.

"Kami menyediakan 62 ribu tiket di Madrid [final Liga Champions] sementara ada 980 ribu permintaan," kata Ceferin dikutip BolaSport.com dari RT.

Tak ingin kontroversi serupa terulang, pria berkebangsaan Slovenia itu merencanakan akan menggelar final Liga Champions di arena yang besar.

Selain masalah jumlah penonton, menjaga prestise dari pertandingan terakbar di Eropa itu juga menjadi alasan lain di balik keinginan Ceferin tersebut.

Baca Juga: Radja Nainggolan Tak Lagi Kebal, Bisa Dijual Inter untuk Datangkan 2 Gelandang Menjanjikan

Ceferin pun tidak mempermasalahkan jika final Liga Champions pada akhirnya cuma akan digelar di stadion yang itu-itu saja.

"Jika kami melangsungkannya, misalkan, di Stadion Wembley, kami bisa menyediakan 30 ribu tiket lebih banyak," sambung Ceferin.

"Mungkin seharusnya event yang sangat-sangat bergengsi digelar di arena yang bergengsi juga," tambahnya.

Baca Juga: 10 Pemain Termahal Versi CIES, Cristiano Ronaldo Tak Masuk Hitungan

Adapun soal kritik atas ditunjuknya Kota Baku di Azerbaijan sebagai tuan rumah final Liga Europa musim lalu, Ceferin tidak menggubrisnya.

Sebagai informasi, selain berada jauh di ujung timur Eropa, konflik politik Azerbaijan dengan negara tetangga membuat salah satu pemain Arsenal tidak bisa tampil.

"Liga Europa dan turnamen lain harus dibagikan dengan mereka yang mencintai sepak bola," terang Ceferin membela.

Final Liga Champions 2019-2020 rencananya akan dilangsungkan di Stadion Olympic Ataturk, Turki, yang memiliki kapasitas 76.092 penonton.

Sementara partai puncak Liga Europa bakal dihelat di Stadion Energa Gdansk, Polandia, yang bisa menampung sebanyak 43.615 penonton.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P