Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Langkah Bali United melepas saham klub kepada publik bakal diikuti oleh tiga tim Liga 1 lain.
Bali United resmi melakukan pencatatan saham pertama di Bursa Efek Indonesia, Senin (17/6/2019).
Langkah Bali United melantai di bursa saham membawa dampak bagi tim Liga 1 lainnya.
Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, mengatakan bahwa setidaknya ada tiga klub Liga 1 yang kemungkinan besar menyusul langkah Bali United.
Baca Juga: Bali United Resmi Tercatat di Bursa Saham, Harga Sahamnya Naik 69 Persen Sejak IPO
“Iya justru karena Bali United ini kan memberikan edukasi," ujar I Gede Nyoman Yetna dilansir BolaSport.com dari Kompas.
"Arema sudah kami temui sebelum libur Lebaran kemarin. Nanti baru Persija sama Persib,” katanya menambahkan.
Nyoman menargetkan ketiga klub Liga 1 ini dapat segera melantai di bursa saham pada tahun ini.
“Kami minta semua bisa tahun ini, target kami kan cukup tinggi. Setelah itu masuk ke Persib dan Persija. Kami sudah approach mereka, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ketemu,” kata Nyoman.
Diberitakan sebelumnya, Bali United telah melakukan Initial Public Offering (IPO) alias penawaran perdana kepada publik.
Dana sebesar Rp350 miliar berhasil dikantongi Bali United dari mekanisme IPO itu karena sebanyak 2 miliar lembar saham telah terjual.
Baca Juga: Bali United Berpotensi Dapatkan Dana Besar, Teco Yakin Tim Berprestasi
Kemudian, Saham Bali United yang kala IPO dilepas seharga Rp175 per lembar melonjak menjadi Rp296 per lembar pada pencatatan pertama.
Walhasil saham Bali United mengalami auto reject alias penghentian otomatis sistem perdagangan oleh pihak bursa karena peningkatan melebihi batas maksimal.
Pada harga saham Rp50-Rp200, kenaikan atau penurunan hingga lebih dari 35 persen menyebabkan terjadinya auto reject.
Sementara pada saham yang berharga Rp200-Rp5.000, batas maksimal naik dan turunnya menjadi 25 persen.
Adapun harga saham di atas Rp5.000, angka maksimal perubahannya menjadi lebih kecil yakni sebesar 20 persen.
CEO Bali United, Yabes Tanuri, senang dengan keberhasilan timnya melantai di bursa saham.
Baca Juga: Saham Bali United Melantai, Teco Inginkan Perbaikan Fasilitas Tim
Ia juga mendorong tim-tim lain untuk segera menawarkan saham kepada publik untuk memajukan sepak bola Indonesia.
"Sangat senang sekali, ini membuktikan sepak bola bisa listing di bursa. Saya mengajak profesional lainnya untuk melantai demi sepak bola Indonesia," kata Yabes Tanuri.
"Tujuan kami untuk memajukan industri olahraga, karena pada saat ini industri ini belum dilihat orang lain," ujarnya menambahkan.
Meski jadi tim pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang menembus bursa saham, Yabes Tanuri tak menjamin Bali United akan serta merta berprestasi.
Berkaca dari klub-klub besar Eropa, dengan mempunyai saham dan menghimpun dana dari publik, Yabes yakin klub bisa bersaing lagi seandainya mengalami keterpurukan.
"Klub dengan modal besar seperti Manchester United atau Real Madrid, mereka tak selalu di atas. Tapi tahun berikutnya pasti naik lagi," tutur Yabes.
"Tak ada hubungannya dengan melepas saham dengan prestasi klub, tapi memberikan kapasitas lebih untuk mengembangkan sepak bolanya," ucapnya.