Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih legendaris Italia, Fabio Capello, yakin dengan kemampuan Maurizio Sarri untuk membesut Juventus setelah menimba ilmu di Liga Inggris.
Pep Guardiola menjadi salah satu nama yang dikatakan jadi prioritas untuk mengisi kursi pelatih Juventus sepeninggal Massimiliano Allegri.
Namun, kursi yang kosong tersebut akhirnya diisi oleh Maurizio Sarri setelah diumumkan Juventus pada Minggu (16/6/2019).
Eks allentore La Vecchia Signora, Fabio Capello menilai bahwa Juventus tidak salah menjatuhkan pilihannya kepada Maurizio Sarri.
Baca Juga: Tips bagi Maurizio Sarri agar Tidak Dimaki Fan Selama Latih Juventus
"Ada sedikit keinginan untuk [merekrut] Guardiola, tetapi bidikan mereka tertuju pada Sarri," ucap Capello, seperti dikutip BolaSport.com dari laman La Gazzetta dello Sport.
Alasan Capello yakin dengan kemampuan Sarri adalah pengalaman pria yang hobi merokok itu berkecimpung di Liga Inggris.
Seperti diketahui, Maurizio Sarri menorehkan prestasi ketika memutuskan keluar dari Italia untuk kali pertama guna melatih Chelsea.
Setahun di Kota London, pelatih kelahiran Naples ini mampu mengantar Chelsea menjadi kampiun Liga Europa dan peringkat tiga Liga Inggris musim 2018-2019.
Baca Juga: Sarri Berkhianat, Kalahkan Juventus Kini Bikin Walikota Napoli Alami Puncak Kenikmatan
"Liga Inggris berada di puncak dari segalanya, hanya ada FC Barcelona dan Real Madrid yang bisa mencapai level yang klub-klub yang ada di sana," ucap Capello.
"Itulah mengapa Maurizio pergi ke London bak seorang guru SMA dan kembali ke Italia seperti profesor di universitas," ujar pria yang menukangi Juventus pada 2004-2006 ini.
Menurut Capello, Sarri telah belajar meracik strategi yang bervariasi selama di Negeri Ratu Elizabeth III.
"Pelatih yang bagus tahu bagaimana menempatkan para pemainnya di posisi yang tepat," tutur Capello.
"Di Chelsea, Maurizio tidak memainkan 4-3-3 serupa Napoli karena ia bisa beradaptasi dengan situasi baru.
"Contohnya adalah Eden Hazard, yang melakukan beberapa hal berbeda," ucap pengemas 32 caps timnas Italia ini menilai.