Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Liverpool, John Barnes, menyarankan mantan klubnya untuk tidak membeli Nabil Fekir pada bursa transfer musim panas tahun ini.
Liverpool membutuhkan sosok playmaker sepeninggal hengkangnya Philippe Coutinho.
Philippe Coutinho memutuskan pergi dari Anfield pada bursa transfer musim dingin 2018 dan hal itu membuat kreativitas lini tengah The Reds berkurang.
Banyak opsi muncul dalam daftar Juergen Klopp untuk didatangkan pada bursa transfer musim panas kali ini.
Baca Juga: Marc Marquez Akan Tetap Menang di Catalunya Tanpa Insiden Lorenzo
Nama Nabil Fekir kembali masuk sebagai pemain yang dikaitkan dengan Liverpool.
Sejatinya Liverpool nyaris mendapatkan Fekir satu tahun lalu andai masalah kebugaran tidak menjadi penghalang kesepakatan transfer.
Pendekatan baru akan dicoba kembali oleh Liverpool tetapi John Barnes merasa hal tersebut perlu dilakukan oleh mantan klubnya.
"Fekir akan menjadi tambahan yang bagus bagi Liverpool," kata John Barnes dilansir BolaSport.com dari The Sport Review.
Baca Juga: Bhayangkara FC Tak Gentar dengan Teror Suporter PSS Sleman
"Namun akan sulit untuk melihatnya bermain sebagai inti. Jika Anda melihat Xherdan Shaqiri bermain, maka Fekir dapat bermain sebagai pemain tengah."
"Saya pikir Liverpool tidak perlu putus asa untuk mendatangkan pemain baru karena mereka masih memiliki Alex Oxlade-Chamberlain dan Adam Lallana."
"Hal itu menjadi bagus bagi kedalaman skuat, tetapi justru malah menghamburkan uang jika mereka membeli pemain lagi," ujar legenda Liverpool yang pernah bermain untuk posisi winger itu menambahkan.
Kebintangan Fekir terlihat bersama Olympique Lyon pada musim 2018-2019.
Baca Juga: Liverpool Tak Perlu Buang Duit Banyak demi De Ligt karena Bek Ini
Pemain berpaspor Prancis itu mengemas 12 gol dan 9 assist dari 39 penampilannya di berbagai ajang kompetitif.
Fekir yang berusia 25 tahun diprediksi dapat pergi dari Olympique Lyon pada musim panas ini menyusul eksodus yang dilakukan sejumlah pemain dari Liga Prancis.