Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia, Indonesia Butuh Dukungan Masyarakat

By Lariza Oky Adisty - Jumat, 21 Juni 2019 | 20:35 WIB
Anggota FIBA Central Board, Erick Thohir (kedua dari kiri), berbicara dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/6/2019). (LARIZA OKY ADISTY/BOLASPORT.COM)


BOLASPORT.COM - Anggota FIBA Central Board Indonesia, Erick Thohir, berharap masyarakat Indonesia memberi dukungan untuk pelaksanaan Kejuaraan Dunia 2023 di Jakarta.

Kejuaraan Dunia 2023 akan berlokasi di tiga kota di mana Jakarta menjadi salah satu penyelenggara selain Manila (Filipina) dan Okinawa (Jepang).

Akan tetapi, Indonesia tidak serta-merta lolos ke turnamen tersebut meski berstatus sebagai tuan rumah.

Asosiasi basket dunia FIBA mensyaratkan Indonesia harus mengejar ketertinggalan dari negara peserta lain untuk bisa lolos secara otomatis.

Erick Thohir pun berharap dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah Indonesia.

"Ini pertama kali FIBA memberi kesempatan negara dari Benua Asia menjadi tuan rumah dua edisi terakhir Kejuaraan Dunia," kata Erick pada konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/6/2019).

"Tahun ini (2019) China yang menjadi tuan rumah, pada 2023 ada Jakarta, Filipina, dan Jepang." 

"Meski merupakan kehormatan, ini juga kepercayaan berat untuk Indonesia," ujar Erick Thohir melanjutkan.

Baca Juga: TVRI Pastikan Bakal Siarkan Langsung Partai Big Match Liga Inggris

Erick pun berharap masyarakat dan pemerintah Indonesia bisa menunjukkan dukungan untuk Perbasi dan tim nasional.

"Kita sangat berharap pemerintah bisa menjadi bagian penting untuk ajang ini. Indonesia tidak mungkin jadi tuan rumah kalau pemerintah tidak mendukung," ucapnya.

"Membangun tim nasional pun juga butuh dukungan," tutur Erick Thohir melanjutkan.

Sebelum lolos ke Kejuaraan Dunia 2023, Indonesia akan berlaga pada babak kualifikasi FIBA Asia Cup 2021.

Erick menunggu antusiasme masyarakat untuk mendukung Arki Dikania Wisnu dkk. pada turnamen tersebut.

"Untuk pertama kalinya FIBA menerapkan sistem home and away pada babak kualifikasi FIBA Asia Cup."

"Masyarakat umum dan pencinta basket bisa mendukung langsung tim basket kita di kandang sendiri," tutur Erick.

Sistem pertandingan kejuaraan bola basket dunia berubah menjadi sistem home and away setelah disepakati oleh federasi bola basket negara-negara anggota FIBA.

Dengan adanya sistem kandang-tandang ini, suporter tim Indonesia punya tiga kesempatan mendukung para pemain nasional berlaga di Tanah Air.

Tiga laga kandang itu akan berlangsung antara 25 November-3 Desember 2019, di tahun depan antara 17 - 25 Februari 2020, serta 20-27 November 2020.

Indonesia sendiri tergabung di Grup A bersama Filipina, Thailand, dan Korea Selatan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P