Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, tidak senang dengan Yamaha karena kariernya pada MotoGP hampir berakhir.
Hal tersebut dikatakan pengamat MotoGP, Neil Hodgson. Valentino Rossi sesekali tampil kompetitif pada MotoGP musim ini.
Valentino Rossi finis kedua pada MotoGP Argentina dan finis ketiga pada MotoGP Americas.
Rossi selanjutnya finis keenam dan kelima pada MotoGP Spanyol dan MotoGP Prancis. Namun, gagal finis pada MotoGP Italia dan MotoGP Catalunya.
Masalah teknis dan nasib yang kurang beruntung, secara efektif mengakhiri peluangnya untuk kembali merengkuh gelar juara dunia musim ini.
Pembalap berusia 40 tahun tersebut sudah lama tak menjadi juara balapan MotoGP setelah Juni 2017.
Masalah berulang dengan motor M1 benar-benar menggagalkan performanya pada musim 2018. Meskipun kinerja motornya sudah lebih baik, Rossi belum tampil konsisten.
"Dia mendapat banyak kepercayaan. Dia tahu cara yang tepat untuk menyelesaikan sesuatu, tetapi saya yakin di balik itu sebenarnya dia tidak bahagia sama sekali," kata Hodgson sepertti dilansir BolaSport.com dari Dailystar.
"Melempar helm ke garasi, berteriak, dan bersumpah bukan gaya Rossi. Dia akan bekerja dengan cara yang sangat profesional untuk memastikan mereka (Yamaha) meningkatkan kinerja motornya," ujar Hodgson.