Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Para pebulu tangkis Indonesia sedang mempersiapkan diri menghadapi Indonesia Open 2019 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, 16-21 Juli.
Terakhir kali para pebulu tangkis tampil pada Australian Open Super 300 yang berakhir 16 Juni di Quaycenter, Sydney, Australia.
"Kami memiliki waktu sebulan untuk mempersiapkan diri. Hal tersebut bagus sehingga ada waktu menambah latihan dalam segala aspek, mulai dari fisik, teknik, latihan, dan strategi," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.
"Biasanya jeda latihan menuju turnamen waktunya mepet. Performa atlet tidak selalu di atas, habis pertandingan ada periode ke bawah dulu, sambil ada refreshing, tambah stroke, sebetulnya sangat membantu sekali," ucap Susy ditemui BolaSport.com di hall pelatnas, Cipayung, Jakarta, Senin (24/6/2019).
Susy berharap dengan waktu persiapan yang cukup lama, para pebulu tangkis mampu tampil maksimal dan mampu mempertahankan gelar seperti tahun lalu.
Pada Indonesia Open 2018, Indonesia meraih dua gelar melalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
Susy juga berharap ada kejutan dari sektor lain pada turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) World Tour Super 1000 tersebut.
Baca Juga: Gemasnya Susy Susanti Cari Tunggal Putri Indonesia Berjiwa Petarung
"Ganda putra tahun lalu juara. Usaha mempertahankan gelar cukup penting, selain karena poin. Kami tuan rumah, siapa pun, tidak usah disebut A karena kekuatan kami cukup solid pada nomor ganda putra, ada Minions, ada Daddies, yang muda-muda juga ada," ucap Susy.
"Lima sektor ganda putra saling bahu membahu. Yang penting, juaranya Indonesia. istilahnya begitu. Ganda putra bisa jadi kartu As kami. Dalam beberapa turnamen, gelar didapat ganda putra dan peluang terbesar ada pada sektor ini," tutur Susy.
Pada nomor tunggal putra, Susy melihat perkembangan yang cukup bagus. Namun, susy berharap tuggal putra bisa lebih konsisten.
Meskipun levelnya masih belum tinggi, Susy melihat adanya peningkatan dalam hal kepercayaan diri.
"Kematangan seorang atlet dilihat dari pede, keyakinan, dan pembelajaran dari suatu pertandingan. Hal ini bisa menjadi masukan untuk membuat dia lebih siap lagi menghdapi lawan yang levelnya di atas," ucap Susy.
Baca Juga: Melati Daeva Oktavianti Incar Semifinal Indonesia Open 2019
"Kalau dia tidak yakin, dia jadi bisa menilai, klo menang karena apa, kalah karena apa. Kalah hoki? Kalah strategi? Kalah teknik? Saya rasa tunggal putra punya peluang dan menjadi ajang pembuktian bagi atlet muda," kata Susy.
Menurut Susy, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang berusia 20 tahunan belum tampil konsisten.
"Jojo dan Ginting di umur 20-an itu masih terhitung muda, memang kematangannya masih belum, kami berharap mereka bisa matang pada Olimpiade."
Pengundian Indonesia Open 2019 rencananya akan berlangsung pada Selasa (25/6/2019).