Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang bergantung pada dermaga atau pelabuhan sebagai penunjang kehidupan masyarakatnya.
Dermaga di Indonesia telah menjadi sumber penghasilan dan sarana transportasi bagi sebagian penduduk sejak beberapa abad lalu, terutama dalam era pendudukan Belanda sebagai gerbang utama transportasi dan perdagangan barang maupun jasa.
Saat ini, dermaga atau pelabuhan juga menjadi pintu masuk bagi para turis, khususnya di kepulauan Indonesia yang memiliki daya tarik pariwisata besar.
Baca Juga: Florentino Perez Punya Plan B Jika Real Madrid Gagal Beli Pogba dan Eriksen
Oleh karena itu, Hari Dermaga diperingati tiap tahunnya, yang jatuh pada tanggal 17 Juni.
Perayaan mendapat tanggapan dari beberapa atlet mixed martial arts (MMA) Indonesia yang tergabung dalam organisasi bela diri terbesar di dunia, ONE Championship.
Mereka pun berbagi pengalaman setelah mengunjungi beberapa dermaga di Indonesia dan dunia.
Bagi Rudy "The Golden Boy" Agustian, walau ia mengaku jarang menjejakkan kaki di dermaga atau pelabuhan di Indonesia, ia memiliki kenangan dan pengalaman tersendiri.
Atlet berusia 33 tahun ini berbagi cerita ketika ia menggunakan dermaga sebagai sarana penghubung pulau-pulau di Indonesia.
"Saya ingat sekali kami sekeluarga pernah melewati pelabuhan Bakauheni saat menyeberang ke Lampung, tetapi itu pun sekitar 9 tahun lalu," ujar Rudy Agustian seperti dilansir BolaSport.com dari ONE Championship.
Baca Juga: VIDEO - Tendangan Super Ngawur Lionel Messi ke Gawang Qatar pada Menit Ke-73
Rudy mengutarakan tidak hanya dermaga di Indonesia saja yang pernah ia datangi.
"Waktu itu saya dan istri yang sedang mengandung, memiliki kesempatan untuk mengunjungi kota Gothenburg di Swedia," kata Rudy Agustian.
"Di sana ada dermaga yang sangat bagus pemandangannya dan sangat bersih."
"Banyak kapal dan bangunan di sekitarnya yang juga penuh warna, sangat bagus untuk spot foto para turis seperti kami," ucap Rudy lagi.
Rudy juga menyebutkan bahwa dermaga ini memiliki akses ke dalam kota tersebut, yang menjadi ciri khas tersendiri seperti beberapa kota di Eropa yang terkenal dengan kanal-kanalnya.
"Dermaga di kota Gothenburg itu memiliki banyak akses ke kanal-kanal dalam kota, jadi kita dapat melihat-lihat pemandangan kota menggunakan perahu kecil dan menikmati beragam desain arsitektur Eropa yang klasik dan elegan," tutur Rudy Agustian.
Baca Juga: Ajang ONE Championship Bertajuk ONE: Legendary Quest Hadirkan Kejutan
Atlet yang bertanding dalam divisi featherweight ini juga memberikan aspirasinya demi memajukan dermaga atau pelabuhan di Indonesia.
"Kalau bisa, pemerintah dapat merombak atau merancang dermaga dan pelabuhan di Indonesia seperti negara-negara di Eropa. Pasti akan jadi sangat keren!" ucap Rudy.
Sementara itu, Egi Rozten mengatakan bahwa salah satu dermaga yang berkesan bagi dirinya terletak di Labuan Bajo, kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
"Pelabuhan di sana sarat dengan aktivitas karena banyak turis yang berkunjung untuk wisata kepulauan," kata Egi Rozten.
"Pemandangannya sangat indah, sampai ada banyak sekali wisatawan, baik asing maupun lokal," ucap atlet kelahiran Bogor itu.
Atlet divisi strawweight yang tergabung dalam sasana IndoGym ini mengatakan bahwa ia saat itu sedang menuju ke pulau Lombok.
Baca Juga: Kisah Priscilla Lumban Gaol Atlet Wanita Indonesia Tersukses di ONE Championship
"Saya menyeberang dari Lombok, di mana waktu tempuh yang dibutuhkan adalah satu jam," ujar Egi Rozten.
"Saya sangat menikmati perjalanan karena terhibur oleh indahnya pulau-pulau dan pemandangan laut," tutur Egi melanjutkan.
Egi pun berbagi saran untuk memajukan dermaga dalam negeri.
"Negara kita adalah negara kepulauan, karena itu kita harus turut menjaga dan merawat kondisi seluruh dermaga atau pelabuhan yang ada," ujar Egi.