Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Frank Lampard semakin dekat dengan kursi kepelatihan Chelsea, klub yang pernah dibelanya selama 13 tahun.
Kabar merapatnya Frank Lampard ke Chelsea diperkuat dengan penerbitan izin dari klub asuhannya, Derby County, untuk bernegosiasi dengan pihak The Blues.
Gelandang jagoan Chelsea pada 2001-2014 itu merupakan kandidat kuat pengisi kursi kepelatihan selepas Maurizio Sarri angkat kaki.
Andai negosiasi tercapai, Lampard bakal bereuni dengan Chelsea setelah lima tahun meninggalkan The Blues.
Baca Juga: Frank Lampard Akan Diberi Jaminan Khusus Setelah Resmi Melatih Chelsea
Sepak bola memberikan bukti bahwa sejumlah legenda klub bisa meraih kesuksesan saat kembali menukangi mantan klubnya.
Mengacu pada bukti sedekade terakhir, Chelsea barangkali terinspirasi mengangkat Lampard berkat prestasi empat orang di bawah ini.
1. Pep Guardiola (Barcelona)
Orang ini sepertinya acuan bagi semua klub yang berharap eks pemain mereka juga bisa memberikan prestasi hebat saat menjadi pelatih.
Meninggalkan Barcelona setelah berkarier sejak level akademi (1984-1991), Pep Guardiola mulai meniti karier di balik kemudi bersama Barcelona B pada 2007.
Tanpa pengalaman menukangi tim senior, dia langsung menuai prestasi gemerlap setelah dipromosikan ke skuad utama pada 2008.
Baca Juga: Derby County Sudah Restui Frank Lampard Negosiasi dengan Chelsea
Hanya 4 tahun memoles Lionel Messi cs, Pep merengkuh 14 gelar, jumlah yang sama dengan total trofi yang dia dapatkan sebagai pemain Barcelona selama 11 musim!
2. Zinedine Zidane (Real Madrid)
Model ideal kedua bagi klub-klub yang ngiler akan kesuksesan instan melalui penunjukan legenda mereka adalah Zinedine Zidane.
Seperti halnya Pep Guardiola, Zidane hanya punya pengalaman menukangi tim B, tetapi langsung moncer saat dipromosikan ke tim utama.
Dua tahun di Real Madrid Castilla, Zidane naik pangkat ke tim senior El Real untuk menggantikan posisi Rafa Benitez pada Januari 2016.
Baca Juga: Demi Los Galacticos Jilid III, Zidane Mau Jual 'Anak' Sendiri
Selanjutnya adalah aliran trofi yang mengalir deras, termasuk hat-trick juara Liga Champions.
Mundur pada Mei 2018, eks gelandang flamboyan itu balik lagi ke kursi pelatih Real Madrid 10 bulan kemudian.
3. Antonio Conte (Juventus)
Kisah comeback sukses juga dialami Antonio Conte bersama Juventus.
Sebagai pemain, gelarnya di Juve bejibun, mulai dari 5 kali juara Liga Italia sampai Liga Champions 1995-1996, yang menjadi trofi terakhir I Bianconeri di pentas akbar itu.
Conte mudik ke Turin sebagai pelatih pada Mei 2011 dengan modal riwayat hidup hanya menukangi klub-klub semenjana seperti Arezzo, Bari, hingga Siena.
Baca Juga: Fakta Maurizio Sarri, Gantikan Antonio Conte di Klub Serie B dan Kalahkan AC Milan
Hasilnya? Hat-trick gelar Liga Italia masuk kantong Juventus yang mengawali dominasi mereka tanpa henti sejak 2011-2012 hingga edisi terakhir 2018-2019.
4. Roberto Di Matteo (Chelsea)
Tak perlu jauh-jauh, Chelsea merupakan saksi comeback gemilang legenda mereka saat beralih fungsi menjadi pelatih, yakni Roberto Di Matteo.
Sebagai pemain, Di Matteo salah satu sosok favorit pendukung The Blues dengan kontribusinya atas raihan 6 gelar pada 1996-2002.
Baca Juga: Maurizio Sarri dan Deretan Pelatih Italia yang Sukses bersama Chelsea
Sebagai pelatih Si Biru, kariernya berjenjang. Mulai dari asisten Andre Villas-Boas, caretaker, sampai jadi pelatih tetap dilakoni pria Italia beralis tebal ini.
Puncaknya terjadi saat dia mengantar Chelsea juara Liga Champions 2011-2012 dengan status yang masih pelatih sementara.