Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Setiap manusia pasti memiliki pemikiran negatif dalam beberapa tahap kehidupannya. Hal ini juga dirasakan para atlet bela diri kelas dunia yang tergabung dalam ONE Championship.
Kita dapat mempelajari beberapa hal untuk mengatasi pemikiran negatif, tetapi tiap individu, termasuk para atlet tersebut, memiliki cara tersendiri.
Beberapa orang mungkin akan pergi ke gym dan memukul samsak sampai mereka kelelahan, tetapi ada yang mendapatkan solusi dengan berkumpul bersama orang terdekatnya.
Baca Juga: Pelajaran Berharga untuk Victorio Senduk dari Ajang ONE Championship di China
Pada akhirnya, para atlet ini mampu mengatasi pemikiran negatif mereka dan menghasilkan sesuatu yang positif.
Dilansir BolaSport.com dari ONE Championship, berikut ini respons beberapa atlet kelas dunia terkait cara mengatasi pemikiran negatif yang hinggap di kepala mereka:
"Saya awalnya bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa, jadi ketika saya kembali melihat perjuangan saya, saya merasa bahwa hidup saya akan terbuang percuma jika saya terganggu atau hancur karena drama kehidupan, bahkan jika itu bukan kesalahan saya," kata Stefer Rahardian.
Atlet mixed martial arts (MMA) yang tergabung dalam Bali MMA ini memberikan contoh ketika ia harus berhadapan dengan para haters, yang terus saja mengkritik dirinya dengan segala sesuatu hal negatif.
Baca Juga: Peringati Hari Dermaga, Atlet ONE Championship Indonesia Bagi Pengalaman
"Jika kita terbawa dengan itu, ini dapat menghancurkan diri kita dan kita akan kehilangan harapan," ucap Stefer Rahardian.
"Saya tidak ingin hancur karena pemikiran negatif orang lain dan kesalahan saya dalam mengambil tindakan tertentu."
"Saya pikir jika saya salah menyikapi pemikiran negatif dan depresi, hal ini akan membawa saya jatuh lebih dalam."
"Menurut saya, akan lebih baik bagi kita untuk berpikir positif mengenai suatu masalah dan melakukan sesuatu yang lebih baik," ujar Stefer lagi.
Stefer juga mengingat ibunya yang selalu berpesan agar ia selalu berdoa dan percaya kepada Tuhan.
"Segala sesuatunya harus dimulai dari doa, kemudian berusaha agar semuanya berjalan lancar," tutur Stefer Rahardian.
2. Priscilla Hertati Lumban Gaol
Priscilla Hertati Lumban Gaol memiliki pandangan yang sama dengan Stefer Rahardian dalam mengatasi pemikiran negatif.
"Saya mendekatkan diri pada Tuhan. Di samping itu, saya juga harus sangat selektif dalam memilih sahabat yang dapat mendukung saya dan tidak menarik saya ke segala sesuatu hal yang negatif," kata Priscilla Hertati Lumban Gaol.
"Semua sahabat saya selalu memberikan kenangan indah yang kita miliki."
"Ketika saya memiliki beban pikiran, biasanya saya bertemu dengan keluarga saya dan pergi bersama mereka."
"Saya bersyukur pada Tuhan karena saya belum pernah mengalami depresi. Saya hanya mengalami kebosanan dan rasa malas," ucap Priscilla menambahkan.
"Thathie" pun memberikan contoh mengatasi kebosanannya dengan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan rutinitas.
"Atau saya akan memaksa diri saya berlatih walaupun saya tidak terlalu bersemangat," ujar Priscilla Hertati Lumban Gaol.
Baca Juga: Ajang ONE Championship Bertajuk ONE: Legendary Quest Hadirkan Kejutan
Atlet asal Thailand yang baru saja mempertahankan gelar juara dunia ONE Atomweight Muay Thai dalam ajang ONE: Legendary Quest, Stamp Fairtex, mengaku bahwa ia terbiasa menghadapi pandangan negatif sejak kecil.
"Ketika saya pertama kali memutuskan untuk menjadi seorang atlet, banyak orang di desa saya bertanya pada kedua orang tua saya, 'Mengapa kalian membiarkan anak perempuan kalian menderita? Biarkanlah ia belajar seperti layaknya seorang anak',” kata Stamp Fairtex.
"Mereka bahkan berkata bahwa ketika saya meraih kesempatan perebutan gelar juara dunia pertama saya melawan Kai Ting Chuang, mereka kira saya akan kalah," ucap Stamp melanjutkan.
Ia mengatakan bahwa pandangan tersebut ada karena Kai Ting Chuang telah menang melawan atlet Muay Thai perempuan asal Thailand lainnya.
Baca Juga: Tiga Momen Terbaik Anthony Engelen pada Ajang ONE Championship
"Saya menyimpan hal itu dalam pikiran saya dan mengubahnya menjadi semangat untuk membuktikan bahwa mereka salah," ujar Stamp Fairtex.
"Akhirnya, saya menang. Saat ini, mereka semua menerima saya apa adanya."
"Mereka bahkan memberikan saya pujian karena saya menjadi juara dunia dalam dua disiplin bela diri."
"Yang terpenting adalah saya dapat membanggakan dan membahagiakan kedua orang tua saya," tutur Stamp lagi.
"Kapan pun saya merasa tertekan atau berbeban berat, saya berlatih di dalam gym, karena hal ini akan membantu saya melupakan tiap situasi yang terjadi," kata atlet MMA wanita asal Malaysia, Jihin Radzuan.
"Anda tidak dapat lari dari beban tersebut, tetapi dengan terfokus pada latihan, instruksi atau kombinasi serangan dari pelatih akan dapat membantu Anda untuk melupakannya," ucap Jihin menambahkan.
Ia pun mengatakan bahwa salah satu cara melepaskan diri dari pemikiran negatifnya adalah dengan bermain bersama hewan peliharaannya.
"Jika saya menjalani hari yang sangat panjang, saya biasanya akan bermain dengan kucing-kucing saya untuk melupakan segala hal buruk yang terjadi sebelumnya," ujar Jihin Radzuan melanjutkan.
Baca Juga: Tampil di ONE Championship dalam Usia 37 Tahun, Atlet Indonesia Sampaikan Pesan
Bagi Geje Eustaquio, hal negatif yang ia hadapi selalu dianggapnya sebagai sebuah tantangan untuk diatasi.
"Saya mengubah hal-hal negatif tersebut menjadi alat untuk menjadikan saya manusia yang lebih baik," kata Geje Eustaquio.
"Terlebih, karena saya adalah seorang praktisi bela diri. Saya akan pergi ke gym dan 'memukul jatuh' hal-hal negatif tersebut," ucap Geje Eustaquio lagi.
Ia selalu merasa bahwa para praktisi bela diri di seluruh dunia adalah orang-orang yang diberkati.
Baca Juga: Kisah Priscilla Lumban Gaol Atlet Wanita Indonesia Tersukses di ONE Championship
"Bagi saya, hal negatif hanyalah sebuah kondisi dalam pikiran saya," ujar Geje Eustaquio.
"Sekali lagi, seorang praktisi bela diri selalu memiliki kedamaian hati."
"Jika Anda biarkan kekuatan dari luar memengaruhi Anda, hal tersebut akan mengganggu kedamaian Anda."
"Saya bukanlah orang yang sempurna. Saya hanya manusia, tetapi saya sangat bersyukur bahwa saya memiliki Tuhan yang selalu berpihak pada saya dan seni bela diri memberikan saya pengertian untuk terfokus pada hal-hal yang akan menjadikan saya manusia yang lebih baik," tutur Geje Eustaquio menambahkan.