Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT. COM - Sebagai pendatang baru di Liga 2, Bogor FC belum sementereng Mitra Kukar. Maklum, tim asal Tenggarong, Kaltim, itu sempat mewarnai Liga 1 musim lalu, sementara Bogor FC adalah tim promosi dari Liga 3.
Meski kondisi mereka berbeda, sebagai tuan rumah, Bogor FC yang kini bermarkas di Manado tentu tak akan menyia-nyiakan laga di kandang versus Mitra Kukar, Selasa (2/7/2019) sore.
Ya, tim berjulukan Gorango Utara tersebut tak ingin kehilangan tiga angka di depan publik sendiri dalam lanjutan kompetisi Liga 2 2019.
Menghadapi Naga Mekes, sebutan Mitra, tim yang nantinya akan berubah menjadi Sulut United tersebut bermodalkan nilai 1 dari tur tandang lalu dalam dua laga.
Kala berkunjung ke markas Madura United di Stadion Ahmad Yani, mereka hanya kalah tipis 0-1.
Sementara itu, di kandang Persatu Tuban, Bumi Wali, tim besutan Herry Kiswanto membawa pulang nilai 1 dari hasil imbang 1-1.
Baca Juga: Liga 2 - Pelatih Bogor FC Salut dengan Mentalitas Anak Asuhnya
Hasil cukup memuaskan itu membuat optimisme meninggi di kubu Bogor FC.
"Formasi yang akan diturunkan kemungkinan besar 4-3-3. Dengan tiga striker diharapkan bisa maksimal," kata asisten pelatih Leo Soputan.
Formasi itu yang jadi menu pembuka Herry Kiswanto, pelatih kepala Bogor FC, saat menggelar pasukannya di tempatnya Madura United.
Namun, pakem itu berubah lagi di Tuban dengan memakai pola 4-4-2.
"Tapi, formasi apapun, pemain mesti siap," kata Leo yang ikut membawa Arema juara Piala Indonesia dua tahun berturut-turut pada 2005-2006.
Mitra Kukar mencoba memainkan laga dengan kepercayaan diri tinggi.
Meski sempat kehilangan dua angka pada laga perdana di kandang sendiri Stadion Aji Imbut kontra Persis yang berakhir 0-0, mereka bangkit dan memukul tim tangguh PSIM 1-0.
"Mitra tetap tim elite meski kini di Liga 2. Benar degradasi, namun pemainnya masih tetap yang Liga 1. Sudah padu memang," kata Leo memuji lawan.
Amunisi Mitra memang cukup mumpuni, apalagi sektor tengah.
Ada dua eks pemain tim nasional yang masih oke punya, yakni Achmad Bustomi, eks maskot Arema Malang, dan Atep, eks penggawa Persib.
Selain itu, salah satu kiper Mitra adalah pemain asal Sulut, Gerry Mandagi.
Satu alasan Bogor FC terlihat on-fire karena dipastikan fans tuan rumah akan tumpah ruah di Stadion Klabat.
Baca Juga: Raih Dua Kemenangan di Liga 2 2019, PSMS Medan Dapat Pujian Fan
Euforia pun tentu mulai terlihat. Apalagi, ini adalah partai kandang pertama Bogor FC musim ini.
Selain itu, dahaga adanya tim sepak bola kembali lahir dari Manado akan terjawab.
"Kami tak mau takabur karena main di kandang. Namun, permainan tentu akan anak-anak tunjukkan nanti," kata Leo menambahkan.
Hanya dengan kemenangan atmosfer sepak bola di Manado kembali panas. Maka, misi merebut simpati harus teroptimalisasi.
"Bagi kami yang haus hiburan bola, soal nama belakangan. Yang penting ada tim bermarkas di Manado dan ramaikan Manado itu sudah memuaskan kami, jadi wajib kami dukung," kata wakil kelompok suporter yang baru dibentuk, Laskar Klabat, Octa Lasut.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey berharap hadirnya Bogor FC yang akan berubah menjadi Sulut United harus dapat memberi kesempatan untuk pemain lokal agar kembali merasakan atmosfer sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Hasil Pekan Kedua Liga 2 2019 – PSMS Mengejutkan, Persib B Tidak Main
Hal ini karena sepeninggal Persma Manado, tak ada lagi kebanggaan bagi pemain lokal.
"Namun, semuanya butuh proses," kata Olly.
Stadion Klabat telah dibenahi, tetapi Stadion Maesa yang notabene eks kandang Persmin di Minahasa juga dijadikan lokasi alernatif untuk menggelar pertandingan Bogor FC.