Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kesuksesan mengubah wajah Bayern Muenchen dan Manchester City seperti FC Barcelona membuat Pep Guardiola berbangga diri.
DNA tiki-taka seperti mengalir dalam darah Pep Guardiola yang lahir dan meniti karier di Kota Barcelona.
Pep Guardiola terlebih dahulu menuliskan riwayatnya sebagai pemain sepak bola dengan membela FC Barcelona mulai 1984 hingga 2001.
Ternyata, gaya main tiki-taka yang sarat akan dominasi dalam laga tak luntur dari diri Pep Guardiola ketika memutuskan terjun ke dunia kepelatihan.
Mantan gelandang itu memutuskan untuk jadi juru taktik pada 2007 dengan menukangi Barcelona B.
Baca Juga: Alasan Pep Guardiola Belum Mau Menangani Juventus Terjawab Sudah
Setelah merengkuh berbagai kesuksesan di Barcelona sampai 2012, Guardiola memutuskan untuk melalang buana ke Liga Jerman untuk membela Bayern Muenchen pada 2013.
Perjalanan pun ia teruskan dengan hijrah ke Liga Inggris dalam balutan jas pelatih Manchester City mulai 2016.
Satu hal yang tidak dilupakan oleh Pep Guardiola baik di Bayern Muenchen dan Man City, yakni taktik serupa ketika masih menukangi Barcelona.
Baca Juga: Pep Guardiola Ralat Ucapannya, Kini Tidak Mau Balik ke Barcelona
"Orang-orang mengatakan bahwa saya tak bisa bermain dengan cara yang sama baik di Liga Jerman atau pun Liga Inggris," kata Guardiola, seperti dikutip BolaSport.com dari laman media Catalunya, ARA.
"Namun, dengan David Silva, Bernardo Silva, Raheem Sterling, dan Sergio Aguero, kami telah melakukannya. Yakni memperoleh beberapa gol dengan mendominasi permainan."
"Dua ide dasar dalam permainan kami, menekan dan meninggalkan area belakang, adalah hal sama yang dilakukan sejak di Barca. Taktik ini telah kami bawa di tim ketiga," tutur pelatih berkepala plontos ini menambahkan.
Kesuksesan Guardiola menerapkan strategi yang sama di dua klub setelah Barca tidak sia-sia.
Baca Juga: Neymar Mau Balik ke Barcelona, Pep Tak Yakin Bisa Seperti Dulu Kala
Sebab, Bayern Muenchen mampu memenangi Liga Jerman (2013-14, 2014-15, 2015-16) selama tiga tahun dipimpin Guardiola.
Sementara itu, Man City bisa diantar ayah tiga orang anak ini merengkuh juara Liga Inggris dalam dua musim terakhir.
Bahkan, Guardiola mambawa The Citizens menyapu bersih seluruh ajang domestik di Negeri Ratu Elizabeth II pada musim 2018-2019.
Man City memenangi Liga Inggris, Piala Liga Inggris, Piala FA, dan Community Shield. Prestasi ini merupakan yang pertama bagi klub Premier League.
Baca Juga: Andai Balik ke Barcelona, Guardiola Tak Ingin Jadi Presiden Klub
Karena kesuksesan tersebut, Guardiola mengaku tak ragu menyombongkan dirinya.
"Suatu hal yang indah ketika bisa melihat orang-orang mengatakan bahwa mereka belum pernah melihat gaya main yang kami miliki baik di Jerman atau Inggris," ucap Guardiola.
"Tentunya kita semua memiliki kesombongan, dan saya pun tak menyangkal rasa senang menjadi bagian di antara tim terbaik sepanjang sejarah Inggris."
"Kami ingin memberi kesenangan agar orang-orang mencintai kami hingga akhir hayat," kata pria 48 tahun ini lagi.