Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Atlet ONE Championship Indonesia Dukung Inisiasi MMA Menuju Olimpiade

By Septian Tambunan - Selasa, 2 Juli 2019 | 18:41 WIB
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Anthony Engelen. (ONE CHAMPIONSHIP)

BOLASPORT.COM - Organisasi bela diri terbesar di dunia, ONE Championship, memiliki komitmen baru membawa mixed martial arts (MMA) menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.

Inisiasi agar disiplin bela diri ini mendapat pengakuan resmi dari ajang empat tahunan itu telah menjadi misi pribadi CEO dan Chairman ONE Championship, Chatri Sityodtong, yang juga merupakan praktisi bela diri.

Ide ini dibuktikan melalui kerjasama ONE bersama dengan Asosiasi Global MMA (GAMMA) pada bulan April lalu sebagai langkah awal membawa disiplin ini ke ajang Olimpiade.

Baca Juga: Ada Momen Saat Lionel Messi Cuma Jalan Kaki dalam Tiap Pertandingan

ONE dan GAMMA dikenal memiliki etos dan nilai sama dengan yang diusung oleh Olimpiade.

"Saya percaya bahwa ONE Championship dan GAMMA berbagi nilai-nilai dan visi sama yang diusung oleh Olimpiade, yakni integritas, kerendahan hati, kehormatan, respek, dan merayakan bagian terbaik dari diri kita sebagai manusia," kata Chatri seperti dikutip BolaSport.com dari ONE Championship.

Bersama GAMMA, Chatri memimpin langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan ini, dengan dukungan penuh dari Presiden GAMMA, Alex Engelhardt.

"Bersama-sama, kami akan bekerja berdampingan untuk membawa disiplin mixed martial arts ke arena Olimpiade," ujar Alex.

Hal ini pun memantik semangat baru bagi para atlet MMA, termasuk bintang-bintang asal Indonesia yang mendambakan kehadiran disiplin bela diri ini di ajang olahraga terbesar di dunia.

Priscilla "Thathie" Hertati Lumban Gaol mengatakan bahwa keberadaan MMA di ajang Olimpiade merupakan sebuah terobosan yang layak diperjuangkan.

Baca Juga: Peran UKM Menurut Dua Atlet ONE Championship Indonesia

Ia beranggapan bahwa seluruh atlet MMA mendambakan cabang olahraga ini menjadi salah satu ajang yang dipertandingkan di dalam Olimpiade.

ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Priscilla Hertati Lumban Gaol, merayakan kemenangan atas petarung Kamboja, Nou Srey Pov, dalam ONE: For Honor di Istora Senayan, Jumat (3/5/2019).

"Rencana ini cukup mengejutkan," ujar Priscilla.

"Menjadikan MMA sebagai olahraga yang diakui Olimpiade merupakan hal yang sangat mungkin saat ini."

"Namun, tantangannya adalah agar bisa mendapat dukungan dari berbagai pihak," tutur Priscilla lagi.

Priscilla menyadari ada jalan panjang yang harus ditempuh sebelum akhirnya hal tersebut menjadi kenyataan.

Akan tetapi, apabila mimpi tersebut bisa benar-benar terjadi, ia berharap masih dapat memiliki kesempatan mewakili Indonesia di ajang olahraga baru ini.

Baca Juga: Juara Dunia Wanita yang Tak Terkalahkan Bergabung ke ONE Championship

"Saya menyambut baik ide tersebut dan apabila kesempatan itu datang, saya akan berusaha paling keras untuk meraih peluang tersebut," ucap Priscilla.

Semangat yang sama dirasakan Anthony "The Archangel" Engelen, atlet Indonesia berdarah Belanda yang kini bertanding di divisi featherweight.

ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Anthony Engelen (kanan), melepaskan pukulan ke arah petarung China, Chen Lei, dalam ajang ONE: Legendary Quest di Shanghai, China.

Atlet yang baru saja tampil di di Shanghai, China dalam ajang bertajuk ONE: Legendary Quest ini mengatakan bahwa MMA memiliki peluang besar untuk dipertandingkan di ajang Olimpiade.

"Membawa MMA ke ajang Olimpiade tentu saja sebuah kemungkinan, meskipun saya tidak bisa memprediksi kapan kira-kira hal itu akan terwujud," ujar Anthony.

"Hal ini akan menjadi daya tarik sendiri karena saat ini setiap negara memiliki atlet MMA terbaik yang dapat mewakili negaranya."

"Pertanyaannya adalah apakah setiap negara akan mengirimkan atlet profesional terbaiknya?" tutur Anthony melanjutkan.

Ia juga memiliki pendapat tersendiri mengenai penyesuaian regulasi terkait MMA jika disiplin ini akhirnya diakui secara resmi di dalam Olimpiade karena sifatnya yang melibatkan kontak fisik.

Baca Juga: ONE Championship Bukan Hanya untuk Pria dan Perempuan Tomboi

"Lebih jauh saya berpikir tentang audiens. Bagaimana mereka melihat dua orang penuh luka bertanding di dalam arena," ujar Anthony.

Sementara menurut Rudy "The Golden Boy" Agustian, atlet asal Tangerang, Banten, yang bernaung dibawah divisi flyweight, salah satu tantangan terbesarnya adalah memilih mereka yang memiliki kompetensi dalam menjadikan ide ini menjadi sebuah kenyataan.

ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Rudy Agustian.

Pasalnya, popularitas MMA akan membuat banyak orang ingin terlibat.

Sebagai antisipasi sebelum MMA masuk ke Olimpiade, Indonesia dirasa perlu untuk memasukkan olahraga tersebut ke ajang nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Kalo bisa MMA pun diadakan di PON karena saat ini atlet-atlet MMA harus bertanding di cabang olahraga lain yang mungkin bukan dunianya dan mereka harus beradaptasi lagi dengan aturan yang berbeda," kata Rudy.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pemain Tim LKG-SKF Indonesia Kian Padu Setelah kurang lebih tiga bulan berlatih bersama, 18 pemain tim LKG-SKF Indonesia yang akan mengikut Piala Gothia kategori Boys 15 menunjukkan permainan yang semakin kompak. Komunikasi antarpemain selama pertandingan kian intens. Mereka pun sudah saling memahami cara bermain yang disukai masing-masing pemain. Untuk itu, taktik yang diberikan pelatih pun bisa berjalan lebih baik dibandingkan beberapa pekan lalu. Hal itu terlihat kala tim LKG-SKF Indonesia menang 7-0 atas SSB Intan Soccer Cipta Cendikia dalam laga persahabatan di sela ”Meet The World” di Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/6/2019). Acara itu merupakan bagian dari rangkaian persiapan menuju Piala Gothia 2019 di Gothenburg, Swedia, 14-20 Juli . Itu adalah kemenangan terbesar yang diraih tim LKG-SKF Indonesia selama menjalani masa pelatihan menuju Piala Gothia 2019. Baca berita selengkapnya di Harian Kompas, Rubrik Olahraga, Halaman 19, Senin (1 Juli 2019). Atau baca di versi digital di Kompas.id; https://bebas.kompas.id/baca/utama/2019/07/01/pemain-tim-lkg-skf-indonesia-kian-padu/ Wartawan: @adrianfajri Liga Kompas Kacang Garuda U-14 Musim 2018/2019 dapat terselenggara berkat dukungan dari : @Kacang_Garuda , @nestlePureLife_ID , @freeportindonesia , @SKFgroup dan @oragasports #LigaKompas2019

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P