Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penyerang asal Israel, Moanes Dabbur membantah isu soal Mohamed Salah yang kabarnya menolak kehadirannya saat ia dikaitkan kepindahan ke Liverpool.
Kini Dabbur telah resmi bergabung dengan Sevilla.
Sebelumnya, penyerang 27 tahun membela klub Liga Austria, RB Salzburg dan mencetak 37 gol dalam 48 penampilan di semua kompetisi
Rumor berhembus sebelum resmi bergabung Sevilla bahwa ia juga diminati oleh Liverpool pada bursa transfer Januari 2019.
Dabbur pun membantah hal tersebut. Menurutnya, rumor ke Liverpool hanya dibuat oleh media.
Baca Juga: Antoine Griezmann Dibayangi Kegagalan Para Nomor 17 Sebelumnya
"Tidak ada tawaran resmi dari Liverpool," kata Dabbur seperti dikutip BolaSport.com dari AS.
"Saya dihubungkan dengan Liverpool hanya karena saya berlibur di Inggris," tambahnya.
Bahkan rumornya pemain asal Israel ini sudah mengalami penolakan dari Mohamed Salah jika kepindahannya ke Anfield terlaksana.
Mohamed Salah mengancam kepada manajemen Liverpool akan hengkang, jika Liverpool berani merekrut Dabbur.
Kini Dabbur juga membantah kisah tersebut.
"Cerita itu tidak benar. Saya punya teman dari Mesir dan berbicara kepada Salah dan meyakinkan saya jika Salah tak pernah mengatakan tidak menginginkan saya di Liverpool," ujar Dabbur.
Sevilla dijadwalkan akan bertemu Sevilla pada partai pramusim di Boston, Amerika Serikat pada 21 Juli mendatang.
Moanes Dabbur pun berencana ingin berbicara kepada Mohamed Salah.
Baca Juga: Pesan Hasnuryadi Sulaiman Seusai Barito Putera Kandaskan Bali United
"Kami akan bermain melawan Liverpool segera, Saya harap bertemu Salah dan saya yakin akan berbicara dengannya," ujarnya.
Hubungan Mesir dan Israel Jadi Latar Belakang Rumor Tak Sedap
Munculnya rumor Dabbur tak diinginkan oleh Salah di Liverpool dilatarbelakangi oleh hubungan dingin antara dua negara Mesir dan Israel.
Padahal, Moanes Dabbur sendiri adalah seorang muslim keturunan Arab-Israel.
Salah memang dikenal memberi perhatian lebih pada Palestina yang berada di bawah kungkungan Israel.
Pada 2013 saat membela klub Swiss, FC Basel, Salah sempat menjadi pemberitaan besar karena ia dituntut orang-orang di negaranya untuk memboikot laga melawan wakil Israel Maccabi Tel-Aviv dalam laga leg kedua kualifikasi Liga Champions.
Salah yang berada di bawah tekanan akhirnya membuat keputusan untuk tetap main.
Baca Juga: Bisikan Anak Terasing Kuatkan Langkah Aaron Wan-Bissaka ke Man United
View this post on InstagramJuma’a Mubarke Insha’allah جمعه مباركة ان شاء الله
A post shared by Moanes Dabbur (@moanesdabbur) on
"Saya akan terbang ke Israel. Sepak bola lebih penting dibandingkan politik dan ini adalah tugas saya," kata Salah dilansir dari Times of Israel.
"Dalam pikiran saya sedang bermain di tanah Palestina dan bukan di Israel, dan saya juga akan mencetak gol dan memenangkan laga di sana."
"Bendera zionis tak akan berkibar di Liga Champions," pungkas Salah yang sukses mencetak satu gol di laga yang berakhir 3-3 dan dimenangkan Basel dengan agregat 4-3.
Salah menjadi sorotan bahkan sebelum peluit pertandingan ditiupkan.
Satu momen yang menjadi sorotan adalah ketika jabat tangan sebelum laga dimulai.
Saat seluruh rekan setimnya berjabat tangan Salah justru memberi kepalan tinju untuk membalas uluran tangan pemain Maccabi.