Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya belajar elastico dari Echigo pada 1964," terang Rivellino pada Juni 2015, dikutip dari buku 'The Blizzard - The Football Quarterly'.
"Ia menerima operan dan tiba-tiba pemain bertahan tertipu oleh dribelnya."
"Hal itu memancing perhatian saya, dan karena dribel adalah kemampuan saya, saya bertanya padanya 'bagaimana caramu melakukan gerakan itu?' dan saya mulai melakukannya."
#linhadecredito @williamespn,Sergio Echigo ,inventou o elástico que Rivellino imortalizou, o japonês do Corinthians pic.twitter.com/VLeaQF6SYo
— Tato_SerraNegra (@Luiz_Boarette) September 3, 2016
"Ia sekarang bilang yang menciptakannya, tetapi saya yang menyempurnakannya," jelasnya pada tayangan TV, Football's Greatest.
Rivellino dengan elastico dan segudang triknya yang lain menjadi andalan Brasil pada Piala Dunia 1970 yang berlangsung di Meksiko.
Bersama bintang Selecao seperti Pele, Gerson, Jairzinho, dan Carlos Alberto, Rivellino membawa Brasil juara Piala Dunia dengan mengalahkan Italia dengan skor 4-1.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Pecahkan Rekor, Kaos Pele Terjual Miliaran Rupiah
Pada Piala Dunia edisi kesembilan itu, pemilik julukan Patada Atómica (Si Tendangan Atom) mencetak tiga gol.
Kini Rivellino yang setahun lebih muda dari Echigo kerap diundang sebagai pembicara mengenai sepak bola oleh media di negaranya.
[STAFF]テレビ出演情報 @TVTOKYO_sports @tvtokyosports
— セルジオ越後 (@sergio_echigo) July 20, 2019
テレビ東京『追跡LIVE! SPORTSウォッチャー』に生出演します。
23:00からですので、ぜひともご覧ください! pic.twitter.com/3DhdQ5GKf0
Nasib yang sama juga dirasakan Echigo di usia senjanya dengan masih berkutat di dunia sepak bola.
Pasca pensiun, dengan bantuan dana dari Coca Cola, Echigo membuat akademi sepak bola untuk anak-anak di berbagai daerah di Jepang dengan tujuan mempopulerkan olahraga tersebut.
Echigo pada usianya yang ke-74 juga masih aktif menjadi komentator dan kolumnis sepak bola media cetak olahraga pertama di Jepang, Nikkan Sports.