Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap tim Ferrari, Charles Leclerc, mengaku tidak pernah berpikir untuk meninggalkan ajang balap Formula 1 (F1) meski sang sahabat, Jules Bianchi, kehilangan nyawa pada tahun 2015.
Jules Bianchi tercatat sebagai pembalap tim Marussia F1 saat mengalami insiden mengenaskan pada GP Jepang 2014.
Insiden tersebut menyebabkan Bianchi mengalami koma selama sembilan bulan karena cedera berat di kepalanya.
Bianchi akhirnya meninggal dunia pada 17 Juli 2015, dalam usia 25 tahun.
Semasa hidup, Bianchi merupakan sahabat dekat sekaligus ayah baptis Charles Leclerc.
"Saya sama sekali tidak berpikir untuk menghentikan karier saya karena kecelakaan yang dialami Bianchi," kata Leclerc, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Sejak awal, Anda sudah harus tahu betapa berbahayanya F1. Olahraga ini tak akan pernah jadi olahraga yang aman," ujar Leclerc lagi.
Pembalap asal Monako tersebut juga mengatakan bahwa dia justru termotivasi untuk memberi tribut bagi Jules Bianchi.
Baca Juga: Ditolak 3 Tim Top, Kans Fernando Alonso Kembali Membalap F1 Kian Kecil
"Mobil-mobil F1 memang semakin aman, tetapi kondisi Anda takkan benar-benar aman saat Anda membalap dengan kecepatan 340 km/jam. Saya sudah tahu situasi ini sejak awal," tutur Leclerc.
"Saya hanya ingin tampil bagus demi Bianchi karena dia sudah mengajari saya banyak hal. Dia selalu mendorong saya untuk maju dan lebih baik. Satu-satunya hal yang saya pikirkan adalah membuat dia bangga," ucap dia melanjutkan.
Charles Leclerc saat ini ada di peringkat kelima klasemen sementara pembalap F1 musim 2019.
Pada balapan GP Inggris 2019 yang berlangsung 14 Juli lalu, Leclerc berhasil finis di urutan ketiga.
View this post on InstagramSederhana rayakan ulang tahun kedua BolaSport.com bersama. . #gridnetwork #hbd #ultah
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on