Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Harapan Atlet ONE Championship Indonesia untuk Anak Bangsa

By Septian Tambunan - Kamis, 1 Agustus 2019 | 08:17 WIB
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Eko Roni Saputra (kanan), melawan atlet Singapura, Niko Soe, dalam laga ONE: Roots of Honor di Manila, Filipina, Jumat (12/4/2019). (ONE CHAMPIONSHIP)

BOLASPORT.COM - Bangsa Indonesia memperingati Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juli, sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 yang dikeluarkan pada tanggal 19 Juli di tahun yang sama.

Jika dibandingkan dengan peringatan Hari Anak Internasional, yang bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia, Indonesia lebih menitik beratkan pada kesejahteraan anak dan keluarga.

Dalam peringatan tahun ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengingatkan para orang tua di Indonesia untuk memperhatikan pola asuh anak, mulai dari balita serta remaja yang membutuhkan perlakuan berbeda.

Baca Juga: VIDEO - Gol Jarak Jauh Bintang Muda Liverpool Putus Tren Buruk dalam 4 Laga

Dua orang atlet seni bela diri campuran atau mixed martial arts (MMA), yang tergabung bersama ONE Championship di Indonesia turut angkat bicara tentang kenangan masa kecil dan harapan mereka bagi anak-anak bangsa.

Rudy "The Golden Boy" Agustian, yang bertanding dalam divisi flyweight, mengatakan bahwa sebagai seorang ayah, ia memiliki kesan tersendiri akan masa kecilnya yang ingin ia bagi bersama putrinya nanti.

Sebagai contoh adalah permainan masa kecil, yang saat ini sudah banyak berubah karena kemajuan teknologi.

"Saya dulu bisa memainkan banyak permainan, mulai dari monopoli, galaksin, petak benteng, petak jongkok, dan petak umpet," kata Rudy Agustian seperti dikutip BolaSport.com dari ONE Championship.

Seluruh permainan itu dilakukan bersama teman-teman sebaya, saat teknologi telepon genggam masih jauh dari kenyataan.

Baca Juga: Striker Jepang Bobol Kiper Termahal Dunia 2 Kali, Chelsea Menangi Laga Hujan Gol

Kegemaran Rudy menonton film pun memicu khayalannya, di mana ia ingin menjadi pahlawan super semasa kecil.

"Saya sebenarnya bercita-cita ingin jadi superhero, pahlawan super, maupun jadi detektif seperti di berbagai film action," ujar Rudy Agustian.

Walaupun tidak menjadi apa yang diinginkannya, Rudy akhirnya menjadi salah satu pahlawan Indonesia dalam dunia bela diri campuran, di mana ia tampil di atas panggung dunia untuk membela negaranya dan meraih puncak kemenangan.

ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Rudy Agustian (atas).

Hal ini pun menjadi harapannya, agar anak-anak Indonesia lainnya memiliki kemauan untuk mengejar cita-cita mereka.

"Harapan saya sederhana saja, agar semua anak Indonesia bisa meraih impian dan cita-cita sesuai keinginan serta kemauan mereka," ucap atlet yang bernaung di Golden Boy Muay Thai Camp di Tangerang, Banten ini.

Lain halnya dengan Eko Roni Saputra, atlet divisi strawweight yang juga memiliki seorang putra yang kini tinggal bersama dirinya dan istri di Singapura.

Pria yang berlatih bersama salah satu sasana MMA terbaik dunia, Evolve, ini mengatakan bahwa masa kecilnya dipenuhi dengan aktifitas fisik, seperti permainan yang membutuhkan kemampuan atletis dan fokus yang sempurna.

Baca Juga: Nominasi Pemain Terbaik FIFA, Messi-Ronaldo Lawan Pemain Kegendutan

"Saya suka permainan bola kasti dan kelereng karena dua permainan ini sangat seru," ujar Eko Roni Saputra.

"Kalau main kasti, kita harus memukul bola dan berlari sambil melempar bola ke tubuh lawan."

"Sedangkan dalam permainan kelereng, kita harus fokus dalam membidik kelereng lawan," tutur Eko lagi.

SEPTIAN TAMBUNAN/BOLASPORT.COM
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Eko Roni Saputra, berpose di Nuwa Hotel, City of Dreams Manila, Filipina, Selasa (9/4/2019).

Eko, yang memiliki cita-cita menjadi seorang tentara, akhirnya mengubah haluan menjadi atlet gulat terbaik Indonesia sebelum memasuki ajang profesional bersama ONE.

"Cita-cita saya semasa kecil sebenenarnya ingin jadi tentara karena menurut saya tentara itu kesannya gagah dan pemberani," kata Eko Roni Saputra.

"Akan tetapi, cita-cita itu tidak pernah kesampaian," ucap Eko menambahkan.

Ia pun berharap bahwa generasi selanjutnya dapat membanggakan keluarga dan negara.

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, ONE Championship Siap Sapa Amerika Serikat

"Anak-anak indonesia harus menjadi hebat dan menjadi kebanggaan orang tua serta negara," ujar Eko Roni Saputra.

"Jauhi narkoba karena hal itu dapat menghancurkan masa depan."

"Anak-anak adalah penerus masa depan negara kita. Selamat Hari Anak Nasional!" tutur Eko melanjutkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

“Remuk ati iki yen eling janjine, ora ngiro jebul lamis wae, dek opo salah awakku iki, kowe nganti tego mbelanjanji janji....” Itu adalah sepenggal lirik lagu Cidro yang dinyanyikan dan dipopulerkan oleh Didi Kempot, yang kini dikenal dengan julukan The Godfather of broken heart. Lirik patah hati atau cerita tentang hubungan jarak jauh dinyanyikan dengan bahasa jawa sehari-hari, namun terasa sangat menyentuh dan ‘ngena’ di hati para pendengarnya. Bahkan penggemar Didi Kempot kini bukanlah mereka yang lahir atau dibesarkan di jaman ‘Stasiun Balapan’ dan ‘Sewu Kuto’. Para penggemar ‘Lord’ Didi kini seakan menyebar di kalangan Sobat Ambyar hingga pemuda dan anak jaman now yang menamakan dirinya sebagai ‘Sad Girls and Sad boys’. Ada fenomena apa dengan Didi Kempot dan patah hati? Benarkah Didi Kempot sudah pas disandingkan dengan Legenda musik sekelas Frank Sinatra, Al Jarreau atau Freddie Mercury? Bagaimana kisah dibalik perjuangan Didi Kempot yang konsisten dengan musik Campursari nya? Saksikan Didi Kempot The Godfather of broken heart di Rosi, kamis 1 Agustus 2019. Live pukul 20.00 Wib hanya di Kompas TV, independen terpercaya.

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P