Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

EKSKLUSIF - Kisah Teco Si Polyglot, U-20 Brasil, hingga Douglas Costa

By Muhammad Robbani - Jumat, 2 Agustus 2019 | 19:39 WIB
Stefano Cugurra alias Teco diresmikan sebagai pelatih Bali United, Senin (14/1/2019). (DOK. BALI UNITED)

BOLASPORT.COM - Stefano Cugurra alias Teco menjelma menjadi pelatih jempolan lewat kiprahnya mengantar Persija Jakarta menjadi juara Liga 1 2018.

Hijrah dari Persija Jakarta, Teco kini melatih Bali United yang untuk sementara dia bawa ke papan atas Liga 1 2019.

Sebelum mengantar Persija Jakarta juara Liga 1, Teco lebih dikenal publik sepak bola Indonesia sebagai pelatih fisik di tim Persebaya pada awal 2000.

Profesi itu sudah dimulainya sejak di Barra da Tijuca, klub regional Sao Paolo, tim kampung halamannya di Brasil.

Jabatan pelatih fisik terus diembannya selepas meninggalkan Persebaya saat dia melanglang buana ke Brasil hingga Singapura.

Dia mulai mendapat kepercayaan menjadi pelatih utama di Thailand dengan menangani klub-klub seperti Chiangrai United, Phuket, Osotspa Samut Prakan, dan Royal Thai Navy pada periode 2010-2016.

Dia juga sempat menjadi Asisten Pelatih timnas U-20 Brasil yang saat itu diperkuat winger Juventus, Douglas Costa, pada sekitar tahun 2010.

Berkat pengalamannya mengelilingi dunia, Teco pun menguasai banyak bahasa asing atau yang lebih dikenal dengan sebutan polyglot.

Baca Juga: Pelatih Persija adalah Seorang Polyglot

Portugis, Italia, Inggris, Arab, Thailand, hingga Indonesia adalah beberapa bahasa yang dikuasai oleh Teco.

Selain karena faktor karier, hal itu tak terlepas dari garis keturunan dari sang Kakek yang punya darah Italia.

"Kalau kami berkomunikasi di rumah, itu bercampur banyak bahasa. Ada Inggris, Portugis, atau Indonesia. Tiga bahasa jadi satu," kata Istri Teco, Miranda Erlinda, kepada Tribunnews dan BolaSport.com pada Maret 2018.

Baca Juga: EKSKLUSIF - Pandangan Teco soal 'Klub-klub Siluman' di Liga 1

"Iya benar, jadi kakeknya Teco sebenarnya orang Italia jadi dia bisa bahasa Italia. Dia juga besar di Kuwait lima tahun, terus di daerah Timur Tengah lain juga pernah termasuk di Saudi Arabia pernah main bola setahun."

MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/6/2019).

"Kalau kami ada di negara lain kan otomatis, mau nggak mau harus belajar bahasanya," tutur Miranda Erlinda lagi.

Baca Juga: EKSKLUSIF - Teco: Rivalitas Suporter di Indonesia Jangan Kebablasan

BolaSport.com berkesempatan mewancarai Teco secara eksklusif seusai laga Persib Bandung Vs Bali United, 26 Juli 2019.

Berikut petikan wawancaranya:

Bisa diceritakan karier coach Teco sejak awal?

Saya berawal dari pelatih fisik, di Rio de Janeiro, Liga 2 regional Rio De Janeiro. Jadi di Brasil ada kompetisi regional dengan kasta Liga 1, 2, 3, regional. Nah itu timnya di Liga 2 Rio, namanya Barra da Tijuca.

Klub kecil tapi prestasinya bagus, berada pantai, klub baru waktu itu. Dari sana ke Amerika Serikat bergabung dengan klub A-League. Jadi di Amerika ada MLS (Major League Soccer) dan A-League (kompetisi sepak bola profesional di Amerika selain MLS pada 1995-2004).

Ini yang kurang dari Amerika (tanpa promosi-degradasi). MLS berjalan sendiri, A-League sendiri. Saya bergabung dengan NSA Club da Florida Miami. Sudah bubar klub ini.

Saya di sana sebelum 2000, sebelum itu saya di Brescia di Italia. Di Primavera U-20 Brescia sebagai pelatih fisik juga.

Dari sana balik ke Brasil ke klub Rio (Barra da Tijuca), 2003 ke Arab, Al-Najma. Lalu ke Singapura, ini klub juga sudah bubar, tim tradisional, Jurong FC. Stadionnya bagus tapi sudah bubar lalu ke Persebaya Desember 2003, saya diajak Jacksen F. Thiago (koleganya sesama orang Brasil) ke Persebaya.

Pernah jadi Asisten pelatih timnas U-20 Brasil?

Ya, saat itu saat balik dari Arab atau Thailand saya punya kesempatan untuk dua turnamen (bersama timnas U-20 Brasil). Bukan Piala Dunia (U-20 2009). Satu turnamen di Kanada, satunya saya lupa. Turnamen di Kanada saat itu di kota Vancouver.

Coach pernah cerita jadi asisten U-20 Brasil, pemainnya Douglas Costa? Ajangnya Piala Dunia U-20 2009 di Mesir?

Saya sudah keluar waktu U-20 Brasil ikut Piala Dunia U-20 di Mesir. Tapi Douglas Costa sudah ikut di tim saya sebelumnya. Tapi waktu Piala Dunia U-20 saya sudah keluar.

Baca Juga: Siap Tukangi Garuda, Teco Ungkit Pengalaman Melatih Douglas Costa Cs di Timnas U-20 Brasil

(instagram.com/stefanocugurra)
Stefano Cugurra (paling kiri) saat menjadi asisten pelatih timnas U-20 Brasil, duduk berdampingan bersama Ganso (tengah), dan Douglas Costa (paling kanan).

Data juga menunjukkan bahwa Ciro Alves (pemain Tira Persikabo) sempat satu tim dengan Douglas Costa di U-20 Brasil?

Saya sudah lupa, karena itu sudah lama sekali. Tapi Douglas Costa saya ingat. Dia sudah inti dan berasal dari klub Gremio. Dia muda sekali, 17 atau berapa tahun. Bukan 20 tahun tapi lebih muda dari semua pemain U-20 Brasil.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

????????

A post shared by ciro (@cirooficial) on

Dia sudah benar-benar menonjol. Saya pikir, "Dia (Douglas Costa) pasti top nih, pasti akan jadi pemain top". Di Gremio juga dia sudah inti. Untuk menjadi cadangan di Gremio saja susah sekali. Waktu itu dia sudah bagus.

Orangnya baik juga, baik sekali. Ciro juga di U-20 Brasil ya? Mungkin dia tahu saya. Saya lupa sudah lama sekali. Di Brasil juga pemain U-20 semua yang bisa masuk sana pasti punya kualitas, meski U-20 harus punya kualitas yang sangat bagus.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P